Peran Kurikulum Internasional dalam Mencetak Generasi Unggul Indonesia
Tidak bisakah saya memilih pelajaran yang saya minati saja? Kenapa saya harus menguasai semua mata pelajaran yang diberikan guru di sekolah?
Berbagai pertanyaan yang pernah terlintas di benak saya saat masih sekolah dulu baru terjawab beberapa tahun lalu saat saya kembali ke sekolah sebagai tenaga pendidik.
Tahu nggak apa jawabannya?
Yup, kurikulum.
Menurut Undang-Undang Nomor 2003, Pasal 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Bisa dibilang kurikulum ini adalah jantungnya pendidikan. Oleh karena itu kurikulum kerap diperbaharui atau dirancang dan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Sistem pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan. Kurikulum yang berlaku saat itu ya memang begitu, siswa dituntut untuk multitasking. Harus bisa menguasai semua mata pelajaran yang diberikan. Suka atau tidak suka. Semua mengikuti kurikulum yang berlaku.
Sistem Pendidikan di Indonesia dengan Kurikulum yang Sering Berganti
Beberapa tahun lalu waktu masih bekerja sebagai guru, saya sering sekali mendengar murid-murid saya mengeluh dengan tugas rumah dari setiap guru mata pelajaran yang seolah tidak ada habis-habisnya.
Ada pula yang terang-terangan mengaku ke saya, bahwa dia benci pelajaran matematika tapi suka dengan cara saya mengajar.
Mendengar hal tersebut saya hanya tersenyum tipis sambil mengenang masa-masa kala saya masih berseragam putih abu-abu yang menurut saya nggak ada manis-manisnya.
Mungkin karena efek pernah dirundung sehingga saya sempat menganggap sekolah seperti penjara. Belum lagi saya harus berkutat dengan pelajaran yang tidak saya sukai ditambah cara mengajar guru yang membosankan, terlalu monoton dengan metode ceramah.
Akibatnya saya tidak bisa menikmati proses belajar. Saya malah menganggap semua itu adalah beban dan saya belajar karena terpaksa.
Sekolah seharusnya menjadi tempat menyenangkan dan belajar semestinya bisa menjadi proses saya dapat bertumbuh membuka wawasan dengan bahagia. Namun itu tidak saya dapatkan saat bersekolah dulu.
Ketika kembali menjadi guru, saya tidak ingin murid-murid saya mengalami hal serupa. Saya ingin mereka datang ke sekolah dengan riang dan bisa mempelajari apa yang mereka sukai. Namun apa yang bisa saya lakukan?
Kurikulum di Indonesia sudah sering mengalami perubahan seiring dengan pergantian kepemimpinan. Namun sepertinya tidak ada yang berubah dengan sistem pendidikan di negeri ini.
Dari dulu sampai sekarang anak-anak masih harus mempelajari banyak materi pelajaran. Tidak pernah diberi kebebasan untuk memilih sendiri mata pelajaran yang mereka sukai.
Ya, sekarang memang sudah ada Kurikulum Merdeka yang memberi kebebasan bagi para siswa untuk memilih mata pelajaran sendiri sesuai minat masing-masing. Namun kebebasan tersebut baru diberlakukan untuk siswa SMA yang sudah duduk di bangku kelas XI dan XII.
Mirisnya lagi, sistem pendidikan di Indonesia masih lebih mengedepankan angka dan target kuantitatif sebagai acuan atau standar keberhasilan. Mereka yang lulus dengan nilai tinggi yang dianggap berprestasi.
Padahal kenyataannya mereka yang sering mendapat nilai tinggi saat masih sekolah dulu banyak yang tertinggal karena minim skill keterampilan saat masuk di dunia kerja.
Peranan Kurikulum Internasional dalam Mencetak Generasi Unggul
Sebenarnya selain kurikulum nasional, terdapat Kurikulum Internasional di Indonesia yang penerapannya memberikan keleluasaan pada peserta didik dalam memilih mata pelajaran sesuai dengan bidang yang diminatinya.
Salah satu jenis kurikulum internasional yang mencuri perhatian saya adalah Kurikulum Cambridge. Kurikulum ini menekanan pada pengembangan bakat serta minat siswa.
Jika siswa tidak berminat dan tidak berbakat akan sebuah bidang studi, maka ia tidak akan dapat memahaminya secara mendalam.
Hal inilah yang menjadi perhatian utama dari sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum Cambridge. Karena itu siswa harus dapat memahami pelajaran dengan cara yang membuatnya nyaman dan senang.
Lantas bagaimana peran kurikulum international dalam sistem pendidikan di Indonesia? Yuk kita bahas!
Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris
Di sekolah international, bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-sehari sehingga tentu siswa akan lebih cepat menguasai dan fasih berbicara bahasa global.
Memiliki wawasan Internasional
Kurikulum Internasional telah menetapkan standar global dalam metode pendidikannya. Bahkan untuk kurikulum Cambridge telah mendapat pengakuan dari universitas serta perusahaan berskala raksasa di seluruh dunia.
Dengan metode tersebut ditambah dengan seringnya berinteraksi dengan guru dan siswa dari berbagai negara, siswa akan akan memiliki sudut pandang Internasional.
Hal ini tentu dapat memudahkan siswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke luar negeri karena mereka dapat dengan mudah beradaptasi di lingkungan baru.
Mampu menghadapi persaingan global
Pendidikan Internasional fokus pada pengembangan kemampuan anak, bukan semata-mata melihat hasil akhir nilai mereka melainkan juga dari proses yang mereka jalani.
Siswa juga tidak ditekankan untuk menghapal teori tetapi dilatih untuk dapat berpikir kritis dan meningkatkan kreativitasnya.
Apalagi ditambah dengan dukungan teknologi dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah yang menerapkan kurikulum ini. Untuk itu kualitas lulusan dari siswa yang mengenyam pendidikan internasional tidak perlu diragukan.
Melalui kurikulum internasional mereka telah disiapkan untuk dapat memiliki kompetensi bekerja dan mampu bersaing secara global di mana pun berada.
Membuka kesempatan belajar di luar negeri sekaligus peluang karir yang lebih baik
Sekolah Internasional dengan kurikulum imternasional menjamin siswa untuk dapat menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi di kampus-kampus ternama.
Tidak hanya itu, mereka yang lulus dari sekolah dengan kurikulum ini juga mendapat peluang yang bagus untuk dapat bekerja di perusahaan-perusahaan ternama di seluruh dunia.
Sampoerna University dengan Kurikulum Internasional
Sampai di sini tertarik menyekolahkan anak atau saudara ke sekolah yang mengusung kurikulum internasional? Sampoerna University dapat menjadi pilihan yang tepat.
Sampoerna University menawarkan pendidikan internasional berkelas dunia dengan kurikulum Cambridge yang sesuai standar Amerika Serikat.
Kampus Internasional yang berlokasi di Jakarta ini bekerja sama dengan University of Arizona dengan menawarkan Program Gelar Ganda sehingga memungkinkan mahasiswanya lulus dengan 2 gelar sekaligus.
Selain itu, Sampoerna University juga memiliki program yang menjamin mahasiswanya memiliki keterampilan yang lebih baik untuk dapat berkarir dalam skala global.
Bahkan tercatat sebanyak 94% lulusannya bekerja dalam waktu 3 bulan setelah lulus. Wow! Dengan program unggulan tersebut maka tidak salah bila Sampoerna University layak menjadi kampus impian bagi siapa pun yang ingin mendapat pendidikan international terbaik.
Penutup
Sistem pendidikan yang dijalankan pada sekolah internasional terbukti berhasil mencetak siswa dan lulusan yang unggul, terutama berkaitan dengan kompetensi bekerja dan daya saing global.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum internasional memiliki peran yang penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Setidaknya kurikulum ini dapat menciptakan generasi unggul dan siap bersaing secara global.
42 komentar untuk "Peran Kurikulum Internasional dalam Mencetak Generasi Unggul Indonesia"
Bener-bener bekal yang ditimba ketika kuliah itu komplit dan tepat sasaran.
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.