Tips Ajari Anak Memasak Dimulai dari Rinnai
"Bunda mau masak apa"? Tanya si Kakak yang tiba-tiba nongol di dapur.
"Bunda mau masak terong balado. Kan kakak tadi yang minta pengen dibuatin sayur terong yang ada merah-merahnya" (Maksudnya terong balado)
"Oh iya, kakak lupa" katanya sambil tepuk jidat.
Saya ketawa. "Kakak mau bantu?"
Dia mengangguk. "Iya, kakak suka bantu Bunda di dapur"
"Ok! Terongnya masih ada di kulkas, tolong ambilin ya"
"Ini Bunda terongnya"
"Terima kasih sayang! Sekarang bantu Bunda yuk cuci bahan-bahannya. Tapi yang cabai merahnya ini kita sisihkan dulu ya, biar Bunda yang cuci, kakak nggak usah pegang nanti tangannya pedas".
Sejak si sulung masuk usia 4 tahun saya mulai melibatkan dia dalam urusan memasak dan dia senang melakukannya.
Nggak heran sih, dari usia 11 bulan ketika sudah bisa merangkak dia suka ikut bundanya ke dapur dan menjadikan peralatan masak seperti panci, sutil, wajan, talenan menjadi mainannya.
Sampai usia setahun dua tahun juga begitu. Dia hobi sekali masuk dapur. Malah lebih suka main dengan peralatan masak bundanya daripada mainannya sendiri.
Alhasil bunda yang kewalahan, karena hampir setiap hari beresin peralatan masak plus gelas dan sendok-sendok yang berhamburan dimana-mana, hehe.
Menginjak tiga tahun dia menjadi si penanya. Setiap masuk dapur pasti nanya. Pertanyaannya macam-macam. Mulai dari bahan makanan, bumbu sampai peralatan masak, semua ditanyain.
"Bunda itu apa?" Sambil nunjuk sendok masak yang saya pegang.
"Bunda itu sayur apa namanya?" Saat saya lagi mengupas kulit wortel.
"Bunda mau masak nasi?" Ketika melihat saya mencuci beras
And well, di usianya yang sekarang, si kakak nggak cuma suka nanya tapi sudah pintar request. Setiap hari ada saja masakan yang dia minta.
Seperti hari ini, dia minta dibuatin terong balado. Untung stok bahannya masih ada di kulkas. Oh ya terong balado buatan saya skip cabai rawit, hanya menggunakan cabai merah besar jadi rasanya nggak pedas, malah ada manis-manisnya gitu karena ditambahkan gula pasir, makanya si kakak doyan.
Tentunya si kakak ikut membantu dalam proses masak terong balado ini. Dia yang mengambil bahan di kulkas dan mencucinya. Tadi juga saya biarkan dia ikut mengaduk terong dengan sutil sambil tetap saya awasi.
Anak laki-laki kok diajari memasak
Tambah 1 lagi, semoga anak perempuan, biar ada yang bantu masak di rumah.
Jujurly, saya risih banget dengar komentar seperti itu setelah melahirkan anak ketiga yang qadarullah jenis kelaminnya sama dengan kedua kakaknya. Laki-laki.
Memang hanya anak perempuan ya yang bisa bantu masak, laki-laki nggak? Heran saya kalau masih ada yang beranggapan pekerjaan di dapur itu ranahnya perempuan, bukan laki-laki, lha bagaimana dengan koki-koki atau para chef yang mayoritas berasal dari kaum adam?
Pengen saya tanggapi seperti itu tapi ah sudahlah. Semua anak saya laki-laki dan saya harap ketiganya bisa mandiri, termasuk dalam urusan menyiapkan makanan.
Tidak selamanya mereka berada dalam jangkauan saya. Mereka akan tumbuh dewasa. Suatu hari mereka akan meninggalkan rumah, pergi menjemput impian dan jodohnya masing-masing.
Ketika hari itu tiba, saya tidak ingin mereka jadi anak yang suka makan di luar atau menjadi suami yang tidak ringan tangan ketika istrinya sibuk di dapur, hanya karena saya tidak pernah mengajari ketiganya memasak sewaktu kecil.
Setidaknya saya ingin mereka bisa mengikuti jejak ayah dan kakeknya yang pandai memasak dan juga lebih suka menikmati makanan di rumah daripada makan di luar.
Tips mengajari anak memasak sejak dini
Tahukah Bunda, mengajari anak memasak sejak dini sama seperti menyiapkan masa depannya. Anak yang diajari memasak sejak kecil ketika dewasa kelak, terutama setelah tidak tinggal bersama orang tua akan terbiasa memasak makanannya sendiri.
Tentunya dengan begitu ia bisa lebih hemat pengeluaran dan makanan yang ia konsumsi juga lebih sehat dan higienis ketimbang makan di luar.
Memasak juga merupakan bagian dari life skill yang ketika diasah sejak dini akan memberi banyak manfaat. Ibaratnya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Selain melatih kemandirian, mengajari anak memasak juga dapat membantu mengasah keterampilan, menstimulasi sensorik dan motorik anak serta meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.
Nah, berikut ada beberapa tips mengajari anak memasak sejak dini yang bisa Bunda terapkan di rumah :
Dimulai dengan mengenalkan bahan-bahan makanan dan peralatan masak
Mengajari anak memasak bisa jadi cara mudah bagi Bunda mengenalkan buah-buahan sayur mayur, lauk pauk hingga bumbu-bumbu yang biasa digunakan dalam mengolah makanan.
Selain itu Bunda bisa kenalkan anak dengan berbagai macam peralatan yang dibutuhkan saat memasak. Apalagi anak yang dalam masa pertumbuhan biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Jelaskan juga fungsi dari masing-masing alat memasak. Seperti Kompor Rinnai yang berfungsi untuk memasak makanan agar matang.
Untuk anak yang lebih besar, Bunda bisa sekaligus memberitahu cara penggunaannya atau membiarkan si anak mencoba sendiri menyalakan kompor hingga ia mahir melakukannya.
Jangan larang anak masuk dapur
Sering kali orang tua melarang anaknya yang masih kecil masuk dapur karena terdapat benda-benda berbahaya seperti pisau, kompor gas dan lain sebagainya. Atau karena menganggap kehadiran si anak dapat menghambat aktivitas memasak.
Tindakan tersebut sebenarnya kurang tepat. Justru dengan sering melarang anak masuk dapur ia menjadi tidak tidak tertarik dan menganggap pekerjaan memasak hanya boleh dikerjakan ibunya. Akibatnya saat hendak mengajari anak memasak kita akan mengalami kesulitan.
Beda halnya jika sedari awal kita membiarkan anak akrab dengan aktivitas memasak. Namun dengan catatan saat anak berada di dapur pastikan semuanya aman. Tetap awasi dan jauhkan semua benda-benda berbahaya agar tidak dapat dijangkaunya.
Ajari anak memasak sesuai usianya
Mengajari anak memasak juga ada tahapannya. Harus sesuaikan dengan usia anak. Untuk tahap awal tujuannya memang baru sebatas perkenalan sehingga cukup ajari anak dengan melakukan hal-hal kecil dan sederhana.
Membantu menyiapkan bahan, mencuci sayuran, menuangkan air, mencampur bahan adalah beberapa hal yang bisa dilakukan anak usia 3-5 tahu
Sedangkan untuk anak yang lebih besar atau usia 6-7 tahun sudah bisa kita latih untuk memecahkan telur, mengupas kentang atau wortel dengan alat pengupas serta mencuci piring.
Proses mengajari anak memasak sampai ia benar-benar bisa memasak menu makanannya sendiri memang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Karena itu ingat lagi tips pertama, kudu sabar!
Ciptakan suasana masak yang menyenangkan
Kelihatannya mengajari anak memasak itu mudah tapi pada prosesnya tidak sesederhana yang kita kira. Apalagi rentang konsentrasi anak masih pendek sehingga anak mudah bosan.
Si kakak walau mengaku suka bantu bundanya memasak tapi biasanya dia cuma bertahan sekitar 5-10 menit saja di dapur setelah itu kabur. Tapi tak masalah.
Namanya juga baru proses perkenalan. Si kecil mau bantu mengambil bahan di kulkas saja itu sudah harus kita apresiasi lho.
Nah, agar anak menikmati kegiatan memasak Bunda bisa hadirkan suasana menyenangkan di dapur, misal dengan memutar musik atau bernyanyi, bisa juga sambil bermain peran dengan membagi tugas serta memakaikan anak kostum ala chef atau koki. Anak pasti antusias.
Sabar dan luangkan waktu
Tips selanjutnya yang tidak kalah penting adalah harus sabar karena mengajari anak memasak sungguh tidak mudah.
Anak-anak biasanya masih suka bermain dan susah fokus. So, ketika diajak memasak macam-macam deh kelakuan yang mereka lakukan.
Contohnya kayak si kakak ini, saat bersama saya di dapur kadang dia nurut kadang juga bikin kewalahan. Disuruh cuci sayur eh malah main air, atau pas disuruh bantu petik sayur eh sayurnya malah dihambur-hamburin.
Alhasil proses memasak jadi lebih lama dan kondisi dapur pun lebih berantakan dari biasanya. Begitulah, karena itu ketika hendak mengajari memasak Bunda kudu punya stok sabar yang banyak dan meluangkan waktu untuk beraktivitas bersama anak di dapur
Mudahnya Memasak dengan Kompor Rinnai
Dimulai dari Rinnai saya belajar memasak dan mengolah berbagai bahan makanan yang tidak pernah saya buat sebelumnya, termasuk memasak nasi di kompor untuk pertama kalinya.
Yup, saya baru tahu memasak nasi di kompor setelah menikah, itu pun suami yang ajarin, haha. Sebelumnya, Rice Cooker Miyako selalu menjadi andalan saya saat memasak nasi. Makanya saya sempat merasa nggak perlu tahu cara memasak nasi tanpa rice cooker.
Jadi ceritanya setelah menikah saya dan suami sempat tinggal di rumah mertua selama beberapa bulan baru kemudian memutuskan pindah ke kontrakan.
Nah, pas mau ngontrak barulah kami beli berbagai perlengkapan masak, salah satunya adalah Kompor Rinnai.
Pilihan saya jatuh ke kompor asal Jepang ini karena kualitasnya nggak diragukan lagi. Super awet! Sesuailah dengan slogannya "Quality is Our Destiny".
Buktinya Kompor Rinnai punya mertua saya yang usianya sudah belasan tahun masih bagus. Kalau Kompor Rinnai yang saya gunakan usianya sebaya dengan usia pernikahan saya, baru menginjak lima tahun dan performanya masih ok banget .
Bahkan boleh dibilang nih, jika beli kompor merek Rinnai, cukup sekali saja bisa dipakai sampai tua nanti, karena masa pakainya yang memang tahan lama. Yah, kecuali kalau mau upgrade ke Kompor Rinnai model baru.
Tampilannya juga mencuri perhatian saya, dengan desain yang sederhana dan kokoh serta warna hitam yang menjadi ciri khasnya.
Nggak heran, orang tua, mertua, keluarga, teman hingga tetangga-tetangga semua pada pakai Kompor Rinnai. Tentu saya tidak mau ketinggalan pakai kompor sejuta umat ini.
Nah, saat itu sengaja kami nggak beli rice cooker karena ada Rice Cooker Miyako punya suami yang dibelinya sejak masih mahasiswa, cuma masih tertinggal di kosannya sebelum kami menikah, belum sempat diambil.
Karena itulah untuk sementara waktu kami memasak nasi di kompor. Ternyata cara memasak nasi dengan kompor gas itu nggak sulit sama sekali ya, hanya sedikit ribet saja sih. Itu sebabnya saya lebih suka memasak nasi dengan Rice Cooker Miyako.
Untuk urusan memasak sayur, lauk dan lain-lain barulah saya serahkan pada kompor gas Rinnai yang mudah pengoperasian, mudah pula dibersihkan.
Saya menggunakan kompor Rinnai dua tungku agar proses memasak bisa lebih cepat. Satu tungku memasak sayur sedangkan tungku lainnya untuk menggoreng ayam atau lauk lainnya.
Oh ya, waktu baru menikah saya memang belum begitu jago memasak. Bisanya masak indomie, telur, goreng ikan dan sayur bening saja, haha. Syukurlah sekarang sudah banyak varian menu yang bisa saya sajikan di meja makan keluarga.
Dimulai dari Rinnai saya belajar memasak dan karena kualitasnya yang mumpuni saya tidak perlu khawatir mengajarkan anak-anak memasak dengan kompor ini karena keamanannya pun pasti terjamin.
Yuk Bagikan Momen Bahagia dengan Masak Seru Bareng Ibu
Kegiatan memasak bersama anak bisa menjadi momen yang menyenangkan sekaligus meningkatkan kualitas hubungan antara ibu dan anak.
Pas banget nih, menjelang Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember 2022, Miyako x Rinnai mengadakan Foto Kompetisi "Masak Seru Bareng Ibu"
Lewat kompetisi ini Miyako x Rinnai mengajak para Ibu untuk mengabadikan momen bahagia dengan melakukan aktivitas di dapur bersama buah hati tercinta kemudian mempostingnya di laman Instagram.
Tujuan dari event seru ini adalah agar para Ibu dapat memberikan edukasi positif kepada anak sekaligus membangun keakraban sehingga diharapkan dapat menciptakan momen seru di hari Ibu dan dapat berlanjut ke kegiatan sehari-hari.
Selain Foto Kompetisi, Miyako x Rinnai juga akan hadir dengan LIVE Cooking Demo di Instagram pada 23 Desember 2022 dengan menggunakan beberapa produk Miyako dan RINNAI.
Ada berbagai hadiah menarik yang akan dibagikan selama acara berlangsung. Tentunya para Ibu yang mengikuti foto kompetisi, juga dapat ikut berpartisipasi dalam LIVE Cooking Demo tanpa m perlu melakukan registrasi.
LIVE Cooking Demo ini akan berlangsung 2x yaitu pada pukul 09.00-10.00 WIB di Instagram Rinnai (@rinnai_indonesia) dan 14.00-15.00 WIB di Instagram Miyako (@miyako_indonesia). Catat waktunya ya, atau langsung saja follow kedua akun IG di atas biar nggak ketinggalan.
Nah, buat para ibu yang beruntung memenangkan kompetisi “Masak Seru Bareng Ibu” akan mendapat kesempatan untuk masak bersama Chef Norman Ismail secara langsung di studio Miyako x Rinnai. Wah, asyik banget, jadi kebayang keseruannya.
Yuk, Bunda jadikan Miyako dan Rinnai jadi Teman Wajib Anda di dapur dan jangan lupa bagikan momen kebersamaan masak seru bareng si kecil di Instagram.
Penutup
Demikian ulasan mengenai tips mengajarkan anak memasak yang memiliki banyak sekali manfaat. Ketika anak yang kita besarkan pandai dalam memasak, tentu Bunda tidak perlu khawatir lagi saat mereka harus merantau meninggalkan rumah.
Apalagi jika kita bekali mereka dengan dua peralatan tempur yaitu Kompor Rinnai dan Rice Cooker Miyako yang bikin urusan memasak menjadi mudah dan praktis.
Mereka jadi bisa hidup lebih mandiri, sehat dan hemat karena bisa memasak makanannya sendiri di rumah.
So far tunggu apalagi, segera abadikan momen kebahagiaan saat memasak bersama si kecil lalu upload ke akun instagram Bunda lalu ikutkan dalam kompetisi yang kolaborasi Miyako dan Rinnai bertajuk "Masak Seru Bareng Ibu" yang akan berlangsung tanggal 1 Desember 2022 - 1 Januari 2023. Jangan sampai kelewatan ya! Semoga beruntung.
Salam,
33 komentar untuk "Tips Ajari Anak Memasak Dimulai dari Rinnai"
Hasilnya, saat harus mandiri di pesantren. Mereka baik-baik saja. Apalagi saat sudah berkeluarga.
Buat aku sih enggak masalah,mau laki-laki atau perempuan, ya harus bisa masak sih.. Meskipun masakan yang mudah dibuat.
Btwa aku juga pakai komp
Apalagi klo masaknya bareng Rinnnai
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.