Katanya sudah nggak mau nonton drama korea lagi, kok ini malah bahas drakor? Berikut alasan saya kembali nonton drama korea. Baca yuk!
Hayoo siapa yang pernah membaca postingan itu? Kalau kamu termasuk K-drama lovers addict dan juga seorang muslimah, mungkin kamu bakal tersinggung kali ya saat membacanya.
Apa yang salah dengan K-drama? Memang nggak boleh muslimah nonton drama Korea?
Tssst, sabar. Jangan ngegas dulu. Di postingan tersebut saya sama sekali nggak bermaksud menyinggung siapa-siapa kok. Saat memutuskan berhenti menonton drama Korea saya sengaja menuliskannya di Kamar Kenangan ini sebagai pengingat.
Yah walau tak dimungkiri (secara tersirat) saya juga mengajak para pembaca blog ini untuk menghindar dari candu K-Drama Korea dengan dalih hijrah secara kaffah (menyeluruh).
Lalu apakah setelahnya saya tidak pernah menonton K-drama lagi? Apakah saat ini saya benar-benar sudah terlepas dari candu drama Korea?
Oh tidak. Nyatanya setelah pernah berkomitmen seperti itu, saya kembali nonton drama Korea lagi. Saya kembali menghibur diri dengan nonton drama Asia yang paling digemari kaum emak-emak zaman now.
You know what? Dengan pengakuan ini saya seperti telah menjilat ludah saya sendiri. Saya merasa seperti orang yang munafik. Namun lebih baik begitu daripada saya diam saja dan tidak memberi pengakuan apa-apa yang malah bikin beban pikiran.
Biar bagaimana pun saya punya tanggungjawab atas setiap tulisan yang saya torehkan di Kamar Kenangan ini.
Apalagi tulisan yang terbit sejak 9 November 2017 itu sudah memiliki pageviews mencapai 4000 versi Google Analytics. Dan kemungkinan PV-nya juga masih akan terus bertambah.
Artinya ya sudah ribuan orang yang membaca atau melihat postingan tersebut dan bukan tidak mungkin diantara yang ribuan itu ada segelintir yang tergerak hatinya mengikuti ajakan saya untuk berhenti nonton drama Korea. Who knows?
Nah, masalahnya saya nggak mau ada yang nuntut saya di akhirat nanti karena postingan itu lantaran saya sudah mengajak mereka buat hijrah secara kaffah eh tapi saya sendiri masih suka nonton drakor, gimana sih?😔
Makanya saya sengaja membuat postingan ini untuk memberi penjelasan perihal kembalinya saya nonton drama Korea, sekalipun tidak ada yang memintanya, hehe.
Alasan Kembali Nonton Drakor
Siapa sih emak-emak yang nggak suka nonton drakor? Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, nonton drakor itu benar-benar bisa jadi hiburan banget plus mengusir kejenuhan selama tinggal di rumah saja.
Eh tapi bukan cuma karena pandemi
COVID-19 ya saya kembali berkutat dengan hobi yang sempat saya tinggalkan. Ada beberapa alasan yang bikin saya akhirnya memutuskan untuk nonton drama Korea
again.
Suami sudah tidak melarang
Alasan utama tentu saja karena suami sekarang sudah lebih lunak, hehe. Ya dulu saya berhenti nonton drakor kan karena suami yang larang dan sebagai istri yang baik apalagi waktu itu juga masih pengantin baru saya manut-manut saja, hehe.
Sekarang, belum sepenuhnya diizinkan juga sih *eh tapi intinya dia sudah tidak benar-benar melarang lagi. Katanya sih yang penting ingat waktu dan nggak nge-halu saat lihat oppa-oppa KoreaðŸ¤
Lagipula suami melarang istrinya ini nonton drama korea juga bukan tanpa alasan. Alasannya logis kok dan memang benar. Nonton drakor bisa melenakan.
Ya, sebenarnya bukan cuma drakor doang, drama atau film lain pun, mau Barat, India, Jepang, Taiwan dan lain sebagainya kalau kita nontonnya sampai lupa waktu (lupa makan, lupa tidur, lupa ibadah dan bla bla) itu juga termasuk aktivitas yang melenakan.
Jadi kembali ke individu masing-masing saja, kan? Kalau kita bisa mengatur waktu dengan baik, why not?
Tidak kecanduan lagi
Nah ternyata keputusan saya buat berhenti nonton drakor ada efeknya juga. Sebelumnya saya kalau nonton drakor itu harus sampai tamat episodenya.
Kalau tidak, tidur saya bakal nggak nyenyak. Bahkan 16-20 episode drakor bisa saya selesaikan dalam waktu beberapa hari saja, ckck.
Bayangkan, berapa banyak waktu saya yang tersita hanya buat nonton drakor. Saking candunya, eh tapi itu dulu ya. Sekarang, nggak lagi dong.
Paska hiatus, antusias saya buat nonton drama dari negeri Gingseng tidak seekstrim dulu.
Buktinya, sejak kembali ke dunia perdrakoran, bisa dihitung dengan jari drama korea yang berhasil saya tuntaskan episodenya.
Kalau dulu kan sekali nonton tayangan drakor harus tuntas. Sekarang mah lebih sering nonton episode awal-awalnya saja.
Kalau bagus jalan ceritanya, oke lanjut. Kalau nggak, ya sudah saya tinggalkan.
Bahkan masih banyak nih drakor hits di masa pandemi yang belum berhasil saya tonton sampai episode terakhirnya seperti The World of The Married, The Penthouse 2, Start Up, It's Okay To Not Be, Okey, Hometown Cha Cha Cha.
Ya pokoknya kalau ada drama yang ramai dibicarakan saya juga nggak mau ketinggalan buat nonton even nontonnya nggak sampai habis.
Bagi saya, nonton satu dua episode saja sudah cukup. Jadi nggak menggebu-gebu lagi kayak dulu yang kalau sudah mulai nonton drakor harus nonton dari episode awal hingga akhir sekalipun ceritanya nggak menarik.
Hiburan kala pandemi
Saya yakin, semua orang terutama kaum emak pasti sepakat, drakor merupakan hiburan yang sangat menarik saat pandemi.
Bahkan sebelum COVID-19 melanda pun, drakor sudah jadi hiburannya emak-emak. Hanya saja vibes-nya di masa pandemi jelas lebih terasa.
Selama pandemi kita tentu menghabiskan lebih banyak waktu di rumah saja. Di masa awal penyakit menular yang berasal dari Wuhan ini muncul kita malah dianjurkan #StayatHome selama tiga bulan lamannya.
Saya ingat banget, masa-masa itu adalah masa yang cukup berat. Tidak mudah untuk melakukan aktivitas di rumah saja. Pastinya banyak juga yang stres menghadapi keadaan yanh serba tidak biasa. Tapi untunglah ada drakor yang bisa menemani kejenuhan di dalam ruangan.
Yap, waktu itu kalau saya buka medsos khususnya Facebook isinya pada bahas drakor semua.
Seingat saya salah satu drakor yang sempat ramai banget dibicarakan adalah The World of The Married yang mengangkat tema yang sering bikin emak-emak di negeri +62 pada geram. Apalagi kalau bukan perselingkuhan.
Nggak di dunia nyata, dunia maya, pun di dunia layar kaca, tetap saja yang berbau perselingkuhan itu pasti selalu menarik perhatian emak-emak, hihi.
Nah, kalau ada yang tanya kenapa hiburannya mesti nonton drama korea, kenapa nggak nonton sinetron dalam negeri saja? Jawabannya pasti emak-emak tahu lah.
Jadi Ide tulisan di blog
Alasan berikutnya yang bikin saya mantap kembali nonton Korea karena saya adalah seorang blogger yang kerjaannya nggak lepas dari menulis.
Namanya penulis sekalipun menulis di blog tetap butuh ide. Sedanckan ide itu sendiri sebenarnya bisa datang dari mana saja. Dari apa yang kita lihat, dengar, baca atau tonton.
Yup, drama korea yang kita tonton pun bisa jadi ide tulisan blog. Ini bisa jadi peluang yang bagus lho.
Mengingat warga +62 banyak yang suka drakor dan tidak sedikit yang memutuskan untuk mencaru tahu lebih dulu ulasannya di Google sebelum memutuskan untuk nonton.
So far lumayanlah ada dua bonus yang bisa kita dapatkan dari nonton drakor, bisa jadi ide tulisan di blog sekaligus memungkinkan blog kita mendapatkan traffic yang besar.
Oh ya saya memang punya rencana pengen ulas drakor yang sudah saya tonton di blog. Lumayan kan bisa nambah postingan, minimal ada review drakor sekali dalam sebulan. Cuma sampai sekarang baru sebatas wacana entah realisasinya kapan *eh.
Bisa menghasilkan cuan
Percaya nggak kalau nonton drakor bisa menghasilkan cuan? Percaya dong, karena saya sendiri sudah membuktikannya.
Ini juga jadi salah satu alasan saya kembali nonton drakor, karena manfaatnya ternyata nggak sekadar hiburan dan nambah ide tulisan, tapi bisa juga menambah saldo di rekening.
Ya, beberapa kali ada tawaran job yang bekenaan dengan drakor tapi biasanya syaratnya di blog harus ada postingan tentang drakor.
Nah, poin ini bisa jadi motivasi lho. Maksud saya daripada cuma nonton doang, kenapa tidak salurkan hobi tersebut dalam bentuk tulisan yang bisa membuka peluang cuan.
Lagipula pasti ada pelajaran yang bisa kita petik dari nonton drakor. Untuk menulis tentang drakor pun nggak mesti harus dalam bentuk review lengkap.
Jadi nggak ada salahnya kan nonton drakor? Intinya kembali lagi ke tujuan masing-masing. Selagi ada manfaat yang bisa kita ambil, kenapa tidak?
Apalagi buat emak-emak yang dari sononya memang rawan stres, sehingga butuh banget waktu yang bisa dia nikmati dengan dirinya sendiri (me time).
Nah, kalau me time dengan nonton drama korea bisa membantu menjaga kewarasannya dia, kenapa mesti dilarang? Intinya sih, jangan sampai lupa waktu saja, apalagi sampai lupa ibadah karena keasyikan nonton drakor.
Terakhir, saya cuma mau bilang, setiap orang bisa berubah dan selalu ada alasan di balik perubahannya itu.
Sekian cuap-cuap saya kali ini. Semoga mencerahkan.
Salam hangat,
Posting Komentar untuk "5 Alasan Nonton Drama Korea Kembali"
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.