Misi Pencarian Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Misi pertama pada pencarian makna. Kira-kira seperti apa makna ibu profesional kebanggaan keluarga versi terbaik saya? Simak jawabannya di sini.
Setelah menuntaskan misi di bahtera matrikulasi dan berhenti sejenak untuk mengalirkan rasa kini saatnya untuk melanjutkan pelayaran bersama para penjelajah samudera yang masih bertahan. Misi selanjutnya yang harus kami taklukkan adalah misi pencarian makna.
Untuk bisa memecahkan misi pencarian makna yang pertama ini kami harus menyelam agar bisa menemukan makna dari Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga. Lagi-lagi bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan suatu misi. Apalagi saya - jangankan menyelam, berenang pun nggak bisa, hehe.
Syukurnya sejauh ini saya sudah mengantongi tiga bekal (3B, Mutiara Ibu Profesional dan Kompas Peradaban). Ketiga bekal tersebut bisa jadi petunjuk bagi saya agar bisa menyelami makna Ibu Profesional.
Selain itu ada pula para sahabat Widyaiswara yang dengan senang hati mau berbagi petunjuk kepada kami para penjelajah samudera. Dimana mereka sudah membagikan makna dari Ibu Profesional Kebanggan Keluarga mereka masing-masing. Selanjutnya, tinggal tugas kami membagikan makna yang sama sesuai versi terbaik kami.
Sungguh saya berdecak kagum membaca satu per satu makna yang para widyaiswara rangkaikan lewat kata-kata nan indah. Begitu dalam mereka memaknai Ibu Profesional sebagai Kebanggan Keluarga.
Lalu bagaimana dengan saya, seperti apa makna ibu profesional kebanggaan keluarga versi terbaik saya?
Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga
Sebelum menguraikan makna yang saya temukan dari misi pencarian ini saya ingin sedikit bercerita terkait alasan mengapa saya begitu tertarik ingin bergabung di Institut Ibu Profesional.
Salah satunya karena nama dari Ibu profesional itu sendiri. Menurut saya itu adalah nama yang unik mengingat selama ini ibu selalu dilekatkan dengan status yang berkaitan dengan domestik. Selain itu, bukan rahasia umum lagi jika seorang ibu khususnya yang tidak memiliki pekerjaan di luar rumah sampai saat ini masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang.
Seolah-olah ibu yang dianggap tidak bekerja ini menempati posisi rendah di mata masyarakat karena kerjaannya hanya seputar dapur, sumur dan kasur. Beda halnya dengan seorang ibu yang memilih berkarir.
Lalu dalam perjalanannya, kerap terjadi shaming antara ibu yang berkarir di luar rumah dan ibu yang memutuskan tinggal di rumah agar bisa fokus mengurus anak-anak. Masing-masing merasa pilihannya adalah yang paling baik
Nah, inilah yang bikin saya bangun hati dengan Ibu Profesional. Saya begitu salut dengan Ibu Septi Peni Wulandani dan Pak Dodik yang berhasil mengangkat status seorang ibu di mata masyarakat menjadi sebuah pekerjaan atau profesi yang mulia.
Setidaknya sekarang ini sudah banyak yang paham bahwa seorang ibu meski tidak bekerja di kantor tetaplah merupakan sebuah profesi yang patut dihargai dan dihormati. Begitupula dengan seorang ibu yang memilih bekerja di kantor, tidak lantas menurunkan predikatnya dalam mengasuh anak. Keduanya sama-sama berjuang sebagai ibu dan memiliki ranahnya masing-masing.
Itulah sebabnya di Institut Ibu Profesional, tidak ada istilah mom full at home or working mom, yang ada hanyalah Ibu yang bekerja di ranah domestik dan ibu yang bekerja di ranah umum. Keduanya sama-sama bekerja, hanya ranahnya yang berbeda.
Meski demikian baik ibu yang bekerja di rumah maupun ibu bekerja di kantor tetap punya kewajiban untuk meningkatkan kualitas atau kapasitas dirinya sebagai seorang ibu karena di tangannya lahir generasi baru. Tentu, baik atau buruknya suatu generasi bergantung pula dengan didikan dari orang tua terutama sang ibu.
Nah, menurut ibu Septi, satu kunci yang harus dimiliki oleh seorang ibu dalam menjalankan perannya adalah profesional. Dalam hal ini yang dimaksud profesional adalah bersungguh-sungguh.
Sebelumnya sama sekali tidak terlintas di benak saya bahwa seorang ibu yang bekerja dari rumah seperti saya tidak butuk sikap profesionalisme. Namun setelah merasakan menjadi seorang ibu dan bertemu dengan Ibu Profesional itu sendiri bari saya sadari, seorang ibu juga memang butuh profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Namun tidak cukup dengan itu, ada tiga kata yang kemudikan saya temukan dalam misi pencarian makna ini.
Dan inilah Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga versi terbaik saya
Ikhlas
Bahwa untuk menjadi seorang ibu profesional kebanggaan keluarga seorang ibu harus bisa menjalankan perannya baik sebagai perempuan, istri maupun ibu dengan Ikhlas lillaahi ta'ala. Tidak mengharapkan pujian apa pun dari manusia namun semua amanah yang dia emban itu semata-mata hanya untuk mengharap ridha Allah.
Bersungguh-sungguh
Bahwa seorang ibu profesional kebanggan keluarga adalah ibu yang benar-benar menjalankan tugas dan kewajibannya dalam keluarga dengan bersungguh-sungguh dan sepenuh hati. Yang tetap bersemangat meningkatkan kualitas dirinya dengan mencari ilmu untuk bekal baginya dalam mengasuh dan mendidik anak dengan baik dan benar.
Bahagia
Demikian makna ibu profesional kebanggaan keluarga versi terbaik saya. Sampai jumpa di misi selanjutnya.
Salam,
Siska Dian Wahyunita
IP Sulawesi
#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
20 komentar untuk "Misi Pencarian Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga"
Harus multitasking dan pandai membagi waktu
Menjaga pikir tetap waras di tengah berbagai kesibukan
Lalu memenuhi kebutuhan sosial dan pribadi juga
Ah... semua ibu adalah ibu profesional
Dengan cara dan jalurnya masing-masng
Baru ikut matriks ya? Selamat bersenang senang di kls matrikulasi mbak..
Salam kenak, sy juga ipers, regional sidoarjo
Saya sementara kuliah Bunda Cekatan
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.