Berkenalan dengan COVID-19
Gambar : Pixbay |
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Berkenalan dengan COVID-19 - Virus corona pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok Desember 2019 lalu. Saya sendiri sudah mendengar tentang virus ini sejak pertengahan Januari 2020 hanya saja waktu itu saya belum tertarik mengikuti perkembangannya. Tidak penasaran juga meskipun orang-orang di sekeliling saya sudah ramai membicarakan keberadaan virus yang dinamai COVID-19 ini.
Apa itu COVID-19? Kenapa virus ini bisa muncul? Apa penyebabnya? Apa dampaknya? Semua pertanyaan tersebut sama sekali tidak terlintas di pikiran saya kala itu. Saya hanya tahu virus corona ada di Tiongkok dan telah menyebar ke berbagai negara namun konon (kata orang-orang di media sosial) virus corona tidak bisa masuk ke Indonesia karena warganya pada kebal semua.
Well saya percaya begitu saja meski barangkali pernyataan yang nampak ilmiah itu sebatas lelucon. Yup tadinya saya pikir Indonesia termasuk negara yang aman dari serangan virus corona nyatanya tidak.
Tanggal 2 Maret 2020 Pak Jokowi mengumumkan ada 2 WNI yang positif terjangkit virus corona. Pengumuman itu cukup menggemparkan tanah air. Banyak warga yang kemudian melakukan aksi panic buying. Borong masker, handsanitizer hingga berbagai kebutuhan pokok karena mengira kondisi Indonesia akan mengalami lockdown seperti di Wuhan.
Apakah saya termasuk salah satu warga yang kalap borong masker dan lain sebagainya karena panik? Oh tentu saja tidak, saya malah masih bisa bersikap santuy dan bepergian ke sana kemari meski tahu virus corona telah masuk ke Indonesia.
Ya kan saat itu saya masih belum mengenal COVID-19 dengan baik. Orang-orang yang sampai melakukan aksi panic buying pun pastinya belum kenal dekat dengan si COVID-19 makanya sampai kalap gitu. Belum lagi dengan orang-orang yang sampai mengalami stres hingga depresi akibat termakan hoaks terkait wabah ini.
Itulah sebabnya penting bagi kita untuk mengenal COVID-19 bukan sebatas nama saja. Gejala, dampak, istilah-istilah yang berkaitan hingga cara mencegah penyebaran COVID-19 juga patut kita ketahui. Setidaknya dengan begitu kita bisa menghadapi virus ini dengan sikap mawas, tidak terlalu santai namun tidak juga terlalu panik hingga menimbulkan rasa khawatir dan takut berlebihan.
Apa itu COVID-19?
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang ditemukan pada akhir 2019 lalu di Wuhan, China. CO diambil dari kata corona, VI untuk kata virus dan DI yang berarti disease. Sementara angka 19 merupakan tahun dimana jenis baru dari virus corona ini ditemukan.
Buat yang belum tahu, virus corona sebenarnya sudah ada sejak dulu. Virus ini memang dikenal sebagai virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Beberapa jenis virus corona dapat menyebabkan infeksi saluran napas mulai dari batuk, pilek hingga yang terparah seperti MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Nah, sekarang ini muncul lagi virus corona jenis baru. Virus corona jenis baru inilah yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Jadi COVID-19 yang disebabkan oleh jenis baru dari virus corona ini masih satu keluarga dengan virus yang menyebabkan MERS dan SARS. Namun jika mau dibandingkan, penularan COVID-19 jauh lebih cepat meski untuk tingkat kematiannya sendiri masih di bawah MERS dan SARS.
Bagaimana COVID-19 menyebar?
Tingkat kematian akibat COVID-19 memang kecil namun penyebarannya sangat cepat. Saking cepatnya kini hampir semua negara di belahan dunia telah terjangkit virus corona. Itulah sebabnya sejak tanggal 11 Maret kemarin wabah ini telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global.
Tidak heran sih kenapa penyakit menular yang berasal dari Wuhan ini mudah tersebar dan telah menginfeksi jutaan manusia dari berbagai negara dalam waktu singkat. Itu karena penularannya melalui droplet, yaitu cairan, percikan atau tetesan yang berasal dari sistem pernapasan orang yang terjangkit.
Cairan ini biasanya keluar saat orang batuk bersin maupun berbicara. Kita akan tertular secara langsung bila mengenai percikan tersebut atau tak sengaja menghirupnya. Selain itu COVID-19 juga dapat menular secara tidak langsung yaitu ketika orang yang terjangkit bersin atau batuk lalu cairan atau percikannya jatuh dan mengenai benda-benda atau permukaan sekitar.
Pada saat kita menyentuh benda-benda atau permukaan yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut lalu memegang wajah, mulut atau hidung maka kemungkinan besar kita pun terjangkit COVID-19.
Apa saja gejala COVID-19?
Bicara tentang gejala COVID-19 saya jadi ingat waktu penyakit ini baru masuk ke Indonesia, pemerintah tidak menganjurkan orang-orang yang dalam kondisi sehat menggunakan masker. Masker hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang sakit dan para tenaga medis.
But now, bukan sebatas anjuran tapi di sebagian daerah bahkan sudah mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat umum. Langkah pencegahan yang satu ini akhirnya diambil setelah belakangan ditemukan beberapa kasus orang yang positif terjangkit COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Gejala yang muncul pada orang yang terjangkit COVID-19 memang beragam, tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Namun demikian umumnya gejala COVID-19 yang terjadi bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Seperti demam, rasa lelah, dan batuk kering atau ada pula pasien yang menunjukkan gejala nyeri hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
Adapun gejala COVID-19 yang parah dan bahkan sampai menyebabkan kematian biasa terjadi pada orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, diabetes, dan lain sebagainya.
Apa saja istilah-istilah yang berkaitan dengan COVID-19
Seiring dengan merebaknya wabah corona di Indonesia bermunculan pula istilah-istilah baru yang mungkin sudah sering kita dengar. Istilah-istilah terkait COVID-19 itu juga penting lho untuk kita pahami.
Soalnya sudah banyak ya kasus orang yang statusnya ODP dan atau PDP dianggap sama seperti orang yang positif padahal belum tentu. Atau mungkin ada yang masih bertanya-tanya bedanya ODP dan PDP apa? Trus yang namanya rapid test itu apa?
Baiklah saya sudah merangkum beberapa istilah terkait COVID-19 berikut ini ;
Memiliki gejala ringan seperti batuk hingga demam namun tidak ada riwayat kontak fisik dengan penderita positif COVID-19
PDP (Pasien dalam pengawasan)
Memiliki gejala yang tampak seperti demam hingga sesak napas serta memiliki riwayat kontak dengan penderita positif COVID-19
Positif
Pasien yang positif terjangkit COVID-19 setelah melalui serangkaian tes seperti cek darah hingga swab test.
Tidak memiliki gejala namun berisiko tertular dari penderita positif COVID-19
Orang atau pasien dengan pengawasan yang menunjukkan gejala COVID-19, pernah melakukan perjalanan ke daerah yang menjadi lokasi pesebaran dan melakukan kontak atau bertemu dengan orang yang positif COVID-19.
Alat yang digunakan para tenaga medis selama merawat pasien positif COVID-19
Kondisi ketika seseorang yang sakit menjauhi orang lagi agar tidak menulari penyakit yang dideritanya
Mengunci seluruh akses masui maupun keluar dari suatu wilayah untuk meninimalisir penyebaran virus corona
Situasi dimana seseorang tinggal di rumah atau berdiam di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu untuk menghindari penyebaran virus corona
Menjaga jarak secara fisik dengan orang lain sekitar 1,5 - 2 meter ketika berada di tempat umum.
Work from Home (WFH)
Kebijakan yang diambil oleh kantor atau perusahaan dengan membiarkan pegawai atau karyawannya bekerja dari rumah demi meminimalisir penularan virus corona
Tes cepat yang bisa memberikan hasil terkait COVID-19 dalam waktu hanya setengah jam
Epidemi
suatu wabah besar atau peningkatan secara mendadak, cepat dan dalam jumlah yang banyak suatu penyakit tertentu di tempat atau wilayah tertentu
Epidemi atau penyebaran penyakit tertentu yang tejadi secara global di banyak negara di dunia.
Selain 14 istilah di atas mungkin masih ada lagi, kamu bisa tambahkan di kolom komentar ya.
Bagaimana cara mencegah penularan COVID-19?
Sebenarnya sudah banyak edukasi terkait langkah-langkah apa saja yang bisa kita lakukan untuk menekan penyebaran COVID-19. Sayangnya sampai saat ini jumlah kasus WNI yang positif COVID-19 terus meningkat yang mulanya hanya 2 orang sekarang sudah ribuan.
Itu menununjukkan bahwa sekadar tahu saja tidak cukup. Pandemi ini adalah masalah kita bersama, bukan cuma pemerintah. Kalau pemerintah sudah gencar mengedukasi dan mengeluarkan berbagai macam protokol untuk penanganan COVID-19 ini tapi masyarakatnya masih cuek bebek yah sama saja.
Ayolah kita sama-sama bantu pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona. Caranya cukup dengan 7 langkah ini saja kok.
Cuci tangan sesering mungkin. Ini bukan cara yang sulit, kan? Cukup cuci tangan saja di bawah air yang mengalir dengan menggunakan sabun. Itu hanya membutuhkan waktu dua detik kok. Ya, hanya dua detik yang kita butuhkan untuk membunuh virus corona. That's why kita dianjurkan untu mencuci tangan sesering mungkin.
Hindari menyentuh wajah. Virus corona masuk ke dalam tubuh manusia melalui mata, mulut maupun hidung. Jadi usahakan agar kita tidak sering menyentuh area wajah apalagi dalam keadaan tangan yang belum dicuci.
Tutup mulut dengan siku atau tisu ketika batuk. Ingat untuk selalu tutup mulut ketika batuk maupun bersin tapi pake siku atau tisu ya jangan sekali-kali menggunakan tangan.
Hindari Keramaian. Jangan datangi tempat-tempat ramai atau kalau pun terpaksa keluar rumah usahakan untuk jaga jarak lebih dari 1 meter.
Tinggal di rumah saja. Ini cara yang paling aman sih menurut saya, kalau memang tidak ada keperluan yang mendesak di luar mending tinggal di rumah saja.
Minta pertolongan medis jika merasakan gejala COVID-19. Sudah tahu kan gejala penyakit menular ini apa saja? Nah, kalau merasakan gejala tersebut muncul segeralah untuk minta pertolongan medis tapi sebelum memutuskan untuk ke rumah sakit sebaiknya konsultasi via telpon dulu. Kalau memang gejalanya ringan kamu bisa lakukan isolasi mandiri di rumah.
Dapatkan informasi dari sumber terpercaya. Miris sekali karena di tengah mewabahnya virus corona, virus hoaks juga menyebar dengan sangat cepat. Mendengar update berita terkait kasus virus corona yang terus meningkat setiap harinya saja sudah cukup meresahkan apalagi ditambah dengan berita-berita hoaks.
So, kalau mau mendapatkan informasi yang valid terkait COVID-19 mending langsung ke covid-19.go.id karena itu situs resmi milik pemerintah yang ditangani langsung oleh gugus tugas percepatan penanganan COVID-19.
Ok, sekian dulu perkenalanan kita dengan COVID-19. Semoga dengan mengenal lebih baik si COVID-19 nggak ada lagi cerita orang yang kalap sampai borong masker segala, atau stres sampai depresi karena khawatir dan takut berlebihan atau didera resah resah gelisah hanya karena mendapat berita yang tidak jelas kebenarannya.
Untuk saat ini cukuplah kita fokus bantu pemerintah. Rajin-rajin cuci tangan, jaga jarak atau kalau perlu tinggal di rumah saj selama masa pandemi. Jangan lupa untuk langitkan doa, semoga wabah ini segera berlalu.
Salam,
13 komentar untuk "Berkenalan dengan COVID-19"
Semoga kita semua selalu dijaga oleh Allah SWT
Sayang si virus udah bermutasi menakutkan
Semoga pandemi segera berlalu dan kita ngga hidup dalam ketakutan lagi
Tapi gara gara bermutasi si Corona bikin gonjang ganjing dunia 😁😁😁
Semoga segera berakhir ya
Jadi makin paham dgn covid ini..
Semoga pandemi ini segera berlalu ya
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.