Stop Body Shaming! Begini Cara menghadapinya
Gambar : deccanherald.com |
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Cara menghadapi body shaming - Belum lama ini ada kasus seorang pria di Banyuwangi yang membunuh dan membakar teman kerjanya sendiri. Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian ternyata motif dibalik tindakan kejam tersebut karena si pelaku merasa sakit hati dan dendam akibat sering diolok-olok gendut di hadapan banyak orang.
Motif pembunuhan yang kedengarannya sepele ya. Kenapa hanya karena sering diejek gendut, si pelaku sampai tega menghabisi nyawa teman kerjanya itu. Apa karena si pelaku mengidap kelainan jiwa? Padahal paling si korban cuma bercanda saat memanggil pelaku gendut, bukan bermaksud mengejek. Lagipula memanggil seseorang dengan sebutan sesuai ciri fisiknya sudah menjadi hal yang biasa di negeri ini, kan?
Justru itulah masalahnya. Karena sudah terbiasa memanggil seseorang dengan julukan seperti si gendut, si kurus, si botak, si pesek, badak, gajak, kutilang dan lain sebagainya, kamu menganggap hal itu wajar. Oke wajar bagi kamu tapi tidak bagi mereka yang dijuluki. Setidaknya hal seperti ini bukan masalah yang sepele bagi mereka yang kerap menjadi korban body shaming.
Baca juga Mom Shaming dan Depresi Paska Melahirkan, Apa Hubungannya?
Baca juga Mom Shaming dan Depresi Paska Melahirkan, Apa Hubungannya?
Apa itu Body Shaming?
Gambar : kabar-24.bisnis.com |
Body shaming adalah perilaku mengkritik atau berkomentar negatif terkait fisik atau tubuh sendiri maupun orang lain. Even maksudnya cuma bercanda, menganggap itu sebatas lelucon atau sekadar basa-basi, tetap saja ketika kamu menjuluki seseorang atau mengomentari fisiknya secara negatif itu sudah termasuk body shaming.
Bahkan ketika kamu mengomentari tubuh sendiri saat menatap cermin, "kok aku kelihatan gemuk sekali ya?" Lalu membandingkan tubuhmu dengan tubuh orang lain, itu jatuhnya juga sudah body shaming.
Perilaku mengkritik atau mengejek fisik seseorang memang terkesan sepele namun akibatnya sangat fatal bagi kehidupan seseorang. See! Pria bertubuh tambun di Bayuwangi ini sampai nekat membunuh sekaligus membakar mayat teman kerja yang sering memanggilnya "gendut-gendut boboho". Ngeri ya, dampaknya kok bisa sampai sefatal itu.
Apa Dampak Body Shaming?
Gambar : suaramerdeka.com |
Body shaming termasuk jenis perundungan secara verbal yang menyerang fisik orang lain atau diri sendiri. Sama halnya seperti kasus perundungan lain, body shaming juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Terutama bagi kaum perempuan yang notabene sangat memperhatikan penampilan fisiknya.
As we know, kebanyakan orang mengukur standar kecantikan dari bentuk fisik yang langsing, tinggi, putih, berhidung mancung, dan berambut lurus. So that orang yang tidak masuk dalam kategori tersebutlah yang kerap mendapat ejekan. Seperti si Rara dalam film Imperfect. Hayoo siapa yang sudah nonton film yang tokoh utamanya diperankan oleh Jessica Mila ini? Saya belum sih, hehe baru sempat liat trailer dan baca ulasannya yang mengandung spoiler *eh jadi tahu kalau film terbaru dari Ernest Prakoso ini mengangkat isu body shaming yang kerap dialami kebanyakan perempuan.
Bagi yang sudah nonton filmnya tentu tahu dampak apa yang dialami Rara akibat body shaming. Mulai dari munculnya rasa minder alias tidak percaya diri hingga berusaha untuk memenuhi standarisasi kecantikan menurut kebanyakan orang dengan melakukan segala cara. Seperti melakukan diet secara ekstrim yang tentunya dapat mempengaruhi kesehatan tubuh atau ada pula yang sampai rela melakukan operasi plastik demi memenuhi tuntutan kecantikan di mata masyarakat.
Selain itu, para korban body shaming juga bisa mengalami stres bahkan depresi yang berujung pada tindakan memilih untuk bunuh diri atau membunuh pelaku yang kerap mem-bully fisiknya. Kasus orang yang kehilangan nyawa akibat body shaming sudah banyak terjadi lho dan masalah ini tidak bisa lagi dianggap sepele.
Baca juga Agar Depresi Tak Berujung Bunuh Diri
Baca juga Agar Depresi Tak Berujung Bunuh Diri
Bagaimana cara menghadapi body shaming?
Gambar : sketsaunmul.co |
Tentu, tidak ada orang yang ingin mendengar komentar negatif mengenai penampilan fisik mereka tapi kenyatannya kita tidak bisa mengontrol ucapan dan perilaku orang-orang di sekitar. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengendalikan cara kita dalam menanggapi komentar negatif tersebut.
Apalagi body shaming memang memiliki dampak yang buruk bagi korbannya but least dengan mengetahui cara yang tepat untuk menghadapi perilaku yang kerap menyudutkan fisik ini dapat menghindarkan seseorang dari rasa minder bahkan depresi yang berujung kematian.
Untuk itu body shaming harus dihadapi dengan cara yang elegan tanpa emosi. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika menghadapi body shaming :
Hadapi dengan santuy, jangan tersulut emosi
Saya tahu menghadapi orang yang berkomentar negatif terkait fisik atau penampilan tubuh kita tidaklah mudah, tapi cara ini harus kamu lakukan. Jangan langsung tersulut emosi karena bisa jadi kamu pun akan menanggapi komentar tersebut dengan melakukan body shaming pula.
Untuk itu, ketika ada yang mengejek fisikmu baik itu keluarga, teman maupun kerabat berusahalah tetap bersikap santuy. Cobalah untuk lebih rileks menghadapi pelaku body shaming dengan menarik nafas dalam-dalam lalu agar obrolan tidak mengenakkan itu berlanjut segeralah alihkan topik.
Abaikan komentar orang lain yang mengarah pada body shaming
Akan selalu ada orang yang berkomentar negatif terkait penampilan kita. Entah itu tujuannya sekadar bercanda, basa-basi, atau benar-benar ingin memojokkan. Apapun alasannya, sebaiknya memang tidak perlu ditanggapi dengan serius.
Saya tahu cara ini juga tidak mudah, apalagi bagi kaum hawa yang mudah baper kayak saya, hehe tapi cobalah renungkan, apa gunanya menanggapi bully-an orang-orang yang selalu merasa fisik atau penampilannya jauh lebih baik. Buang-buang energi saja, bukan?
Jadi daripada menanggapi komentar mereka yang dampaknya justru membuatmu terpuruk sampai benci dengan diri sendiri mending bersikaplah acuh. Anggap saja angin lalu, tidak usah peduli dengan omongan mereka.
Terima kekurangan dan cintai diri
No body is perfect. Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk mereka yang hobi mengejek. Mungkin mereka hanya lupa "bercermin" saat berkomentar negatif terkait penampilan fisikmu. Tapi apa gunanya juga bersikap acuh kalau kamu tidak bisa menerima kekurangan yang ada pada dirimu.
Maka cara terbaik menghadapi body shaming adalah dengan mencintai diri sendiri. Tentu akan lebih mudah mencintai diri ketika kamu sudah bisa menerima kekurangan pada fisikmu. Lagipula masih banyak orang di luar sana yang terlahir dengan fisik cacat, lalu mengapa kamu harus merasa minder dengan anggota tubuhmu yang lengkap?
Memiliki hidung pesek, badan gemuk atau terlalu kurus, kulit hitam maupun rambut keriting bukanlah hal yang negatif. Kamu tidak perlu malu hanya karena memiliki tubuh yang tidak sesuai standar kecantikan menurut kebanyakan orang. Akan lebih baik jika kamu bisa mencintai dirimu dan mensyukuri bagaimanapun kondisi tubuhmu.
Balas body shaming dengan menunjukkan prestasi
Tak dimungkiri body shaming dapat memicu korbannya melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Itu pun karena korbannya menyimpan dendam lalu melampiaskannya dengan cara yang negatif.
Namun tentu, kamu bisa memilih membalas dengan cara yang lebih elegan. Air tuba tidak harus selalu dibalas dengan air tuba, bukan? Alih-alih membalas dengan hal yang merugikan diri sendiri, balaslah dengan menunjukkan kelebihan. Tunjukkanlah bahwa kekurangan yang ada pada dirimu bukan penghalang bagimu untuk berprestasi.
Mengenai hal ini ada video yang menarik sekali yang bisa kamu jadikan pelajaran.
Ungkapkan rasa tidak nyaman dengan jujur
Ada kalanya kamu juga perlu bersikap jujur. Jangan biarkan hal yang membuatmu merasa tidak nyaman itu terus berlarut-larut. Daripada menyimpannya sebagai sebuah dendam lebih baik kamu ungkapkan saja dengan jujur.
Seperti contoh kasus di atas, kalau memang si pria bertumbuh tambun dari Banyuwangi ini tidak suka dipanggil gendut oleh rekan kerjanya, dia bisa saja memilih mengungkapkan ketidaksenangannya dipanggil dengan sebutan tersebut.
Kalaupun sudah jujur tapi masih sering mendapat perlakukan body shaming maka akan lebih baik bila ia meninggalkan lingkungan yang membuatnya semakin terpuruk itu. Setidaknya dengan begitu ia tidak akan sampai melakukan tindakan kriminal yang membuatnya kini harus mendekam di penjara.
Ubah mindset, jangan suka membandingkan
Cantik itu relatif lho. Jadi meskipun menurut sebagian besar orang standar kecantikan itu dinilai dari hidung yang mancung, rambut yang lurus dan tubuh yang langsing serta kulit yang putih mulus, kamu tidak harus berpikiran serupa. Terserah apa kata orang, be your self!
Hilangkan stereotip bahwa orang-orang dengan fisik tertentu harus mengikuti pola hidup tertentu. Misalnya orang yang kurus didorong untuk makan lebih banyak atau orang yang gemuk didorong untuk berolahraga dan diet. Hindari membandingkan gaya hidupmu dengan orang lain.
Cobalah untuk berpikiran terbuka. Ubah pola pikirmu. Kamu tidak harus bersusah payah mengubah penampilanmu demi memenuhi standar kecantikan di mata orang-orang. Lagipula kecantikan sejati itu terpancar bukan dari luar tapi dari dalam dirimu. So, be your self!
Bijak menggunakan media sosial
Last but not least, body shaming kini semakin marak pun tidak mengenal ruang dan waktu karena kita hidup di zaman serba medsos. Dimana orang-orang dengan mudah dan seenaknya berkomentar di lini masa tanpa memikirkan dampak negatif dari komentarnya itu.
Sudah banyak lho kasus orang-otang yang bunuh diri karena perundungan yang mereka dapatkan via media sosial. So far, saat ini tantangan menghadapi body shaming sebenarnya jauh lebih berat, karena terlontar bukan hanya dari bibir melainkan juga jemari. Kita pun tidak bisa mengontrol jemari para netizen untuk cukup berkomentar yang baik-baik saja. Oleh sebab itu jangan lupa untuk tetap bijak menggunakan media sosial.
Baca juga Ayo Lawan Hoaks dengan Bijak Menggunakan Media Sosial
Baca juga Ayo Lawan Hoaks dengan Bijak Menggunakan Media Sosial
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika menghadapi komentar negatif terkait penampilan atau tubuhmu. Intinya setiap orang terlahir dengan tubuh yang unik dan itu harus disyukuri bukannya malah di-bully. Lantas bagaimana jika tanpa sadar kamu sendiri pernah dan atau menjadi pelaku body shaming?
Yah, yang penting sekarang kamu sudah tahu body shaming merupakan perilaku yang tidak baik dan bisa berdampak buruk bagi dirimu maupun orang lain yang kamu komentari fisiknya. Jangan sampai lho ada orang yang menyimpan dendam gara-gara komentarmu yang tidak terkontrol, sekalipun maksud kamu cuma bercanda, tapi hati orang siapa yang bisa menebak.
Tidak semua orang bisa menanggapi candaamu dengan candaan pula. Kalau kamu bercanda terkait fisik dengan orang yang suka bercanda pula mah nggak masalah, tapi kalau bercandanya sama orang yang seriusan itu bisa fatal. Ingat, mulut dan jemarimu adalah harimaumu. Apalagi sekarang ini sudah ada UU ITE lho yang mengatur tentang body shaming.
Jadi kalau ada yang melakukan body shaming khususnya di media sosial akan dikenai pasal 27 ayat 3 ITE dengan sanksi penjara paling lama empat tahun dan atau denda paling bangak 750 juta. Duh, sanksinya berat banget ya so, masih berani berkomentar yang merendahkan penampilan atau fisik orang lain?
Satu lagi yang perlu diingat, jika kita menghina atau mengomentari negatif fisik seseorang maka itu sama saja kita menghina ciptaan Tuhan. Kuy, sekian dulu postingan saya terkait cara menghadapi body shaming, postingan ini juga sekaligus jadi reminder buat diri saya pribadi.
Oya, postingan dengan topik body shaming ini adalah postingan collab perdana saya dengan Kak Diah Alsa😍 Mamak-mamak yang aktif ngeblog pasti kenal dong ya dengan mamak dari 3F ini. Apalagi kak Diah juga sudah lama ngeblognya. Bayangkan dari tahun 2006 dan sampai sekarang masih produktif ngeblog, keren ya? Eh atau kalau kamu belum kenal dengan mamak dari Faraz, Fawwaz dan Faiz ini bisa segera meluncur ke www.diahalsa.com. Jangan lupa baca juga postingan kak Diah Tentang Body Shaming
Eniwei, sampai jumpa di collab bulan berikutnya dengan topik yang tidak kalah menarik😉
Salam,
Gambar : Fimela via doripos.com |
Satu lagi yang perlu diingat, jika kita menghina atau mengomentari negatif fisik seseorang maka itu sama saja kita menghina ciptaan Tuhan. Kuy, sekian dulu postingan saya terkait cara menghadapi body shaming, postingan ini juga sekaligus jadi reminder buat diri saya pribadi.
Oya, postingan dengan topik body shaming ini adalah postingan collab perdana saya dengan Kak Diah Alsa😍 Mamak-mamak yang aktif ngeblog pasti kenal dong ya dengan mamak dari 3F ini. Apalagi kak Diah juga sudah lama ngeblognya. Bayangkan dari tahun 2006 dan sampai sekarang masih produktif ngeblog, keren ya? Eh atau kalau kamu belum kenal dengan mamak dari Faraz, Fawwaz dan Faiz ini bisa segera meluncur ke www.diahalsa.com. Jangan lupa baca juga postingan kak Diah Tentang Body Shaming
Eniwei, sampai jumpa di collab bulan berikutnya dengan topik yang tidak kalah menarik😉
Salam,
34 komentar untuk "Stop Body Shaming! Begini Cara menghadapinya"
Stop body shamming, kasian
Memang harus dari sendiri yg harus lebih kuat menangkalnya.
Saya dr kecil juga termasuk yg dipanggil aneh2. Tapi anggap aja itu tanda perhatian mereka pada tubuh saya.
Iya banget sih. Kadang saking body shaming udah dianggap biasa, jadi tanpa sadar kita mungkin akan menjadi pelaku juga. Dan mana kita tahu, dampak dari ocehan canda yang kita lontarkan. Bagi saya, kalau becanda sebaiknya hati hati. Mau nggak saya dibecandain begitu juga.
semoga tidak ada lagi orang yang melakukan ini, dan korban bisa menghadapi dengan santai.
Tapi ini tuh bisa tersimpan dibawah alam sadar, jadi bisa membuat orang jadi merendahkan diri :(
Syukurnya sekarang sudah ada undang2 yg mengatur ya. Tinggal ancam saja orang yg sering berbuat gini kalau kita sudah bilang tidak suka atau ndk ingin diperlakukan seperti itu namun orangnya masih tetal bandel, hmm, mungkin dia butuh nginap di "hotel" 😁
Terkadang aku merasa kalau iklan produk kecantikan juga berperan dalam body shaming ini. "Eh kulitmu kusam. Kusam tuh jelek. Pake produk ini biar putih", "Eh kamu gendut. Gendut tuh jelek. Pake produkku biar langsing", dan sebagainya yang bunyinya mirip-mirip. Intinya yang kamu punya jelek, pake produk ini supaya bagus. Lama kelamaan pesan dari iklan itu berkembang menjadi suatu standar kecantikan yang harus dipatuhi semua orang. Kalau gak sesuai standar berarti jelek. Salah-salah malah karena maraknya iklan seperti itu mengakibatkan orang melakukan body shaming terhadap dirinya sendiri.
Aku setuju banget dengan solusi-solusi menghadapi body shaming di atas. Intinya abaikan saja apa kata mereka-mereka yang melakukan body shaming dan lanjutkan hidup dengan lebih baik lagi kalau bisa sampai mencapai prestasi. Ngomong-ngomong kita hanya punya dua tangan yang gak cukup banyak untuk membungkam satu per satu mulut pelaku body shaming. Tapi dua tangan itu cukup untuk menutup kedua telinga kita supaya kita gak mendengar suara sumbang dari mulut mereka.
perempuan!
Siapa yang melakukan?
sesama perempuan
Jadi sebenarnya memulai dari diri sendiri dan dengan kemampuan kita menyebarkan virus positif agar tidak lagi melakukan body shaming ini. Seperti yang dilakukan Mbak Siska dan Mbak dyah di blognya
Suka dengan ulasannya, mbak!
Nggak aku anggap, soalnya emambg kenyataan nya hahah..
Tapi benar kok, klo ada yg body shaming ke kita, cuekin aja..
Sampe gede kadang gak percaya diri,.orang santai ngayain tapi dulu waktu ABG itu jadi beban buat aku.
Setelah SMA dan dapet temen yg support aku jadi bisa pede dan bahkan berani tampil.
Memang selain butuh support dari dalam,.support dari luar jg samgat membantu
Apalagi kalau lagi bercanda yang kelewatan, bahkan tanpa sengaja kita terkena body shaming atau bahkan kita sendiri yang melakukannya:(
Harus sejak dini kita beri pengertian kepada anak2 dan stop body shaming lah pokonya.
Bahkan 25tahun berlalu, aku masih belum melupakan body shamming yg kualami di masa smp itu
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.