Mengenal QR Code Sebagai Pembayaran Digital Ala Milenial
Mengenal QR Code Sebagai Pembayaran Digital Ala Milenial. Di era digital seperti sekarang ini banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan, termasuk dalam melakukan pembayaran. Jika sebelumnya kita mengenal kartu kredit atau debit untuk melakukan pembayaran selain dalam bentuk cash, kini telah tersedia aplikasi pembayaran digital yang jauh lebih praktis.
Melakukan transaksi dengan pembayaran digital inilah yang semakin diminati masyarakat Indonesia terutama di kalangan generasi milenial. Dengan metode pembayaran tersebut, kita tidak perlu lagi repot-repot bawa dompet berisikan uang cash, kartu ATM maupun kartu kredit. Sangat praktis, bukan?
Nah, pembayaran digital yang dimaksud adalah pembayaran dengan QR Code (Quick Response Code). Bagi kamu yang sudah sering bertransaksi dengan menggunakan aplikasi OVO, Gopay, LinkAja, DANA dan lain sebagainya, tentu tidak asing lagi dengan metode pembayaran non tunai ini.
Namun tahukah kamu, sekarang sudah mulai diberlakukan QR standar lho. Bahkan pada tanggal 01 Januari 2020 mendatang, Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran digital menggunakan sistem QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) atau QR Code Standar Indonesia. Namun sebelum membahas QR Code Standar yang telah ditetapkan BI sejak tanggal 17 Agustus 2019 lalu, ada baiknya kita mengulas lebih dulu terkait QR Code.
Milenial adalah generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an dan menjadi generasi pertama yang menikmati semua kemudahan dari berbagai kemajuan teknologi. Tak heran bila generasi milenial terkenal sangat melek digital.
Itulah sebabnya, ketika gaya transaksi di Indonesia mulai mengarah pada cashless society (masyarakat tanpa uang tunai), generasi milenial lah yang paling mendominasi. Maka tidak salah dong bila dikatakan QR Code merupakan pembayaran digital ala milenial.
Meski QR Code sendiri sudah familiar di kalangan milenial, namun tidak menutup kemungkinan masih ada yang belum tahu apa itu QR Code, bagaimana menggunakannya, serta apa kelebihan dan kekurangan ketika kita bertransaksi dengan QR Code? Yuk, simak ulasannya berikut ini;
QR Code (Quick Response Code) adalah metode pembayaran tanpa uang tunai dengan memindai atau scanning kode yang berwujud dimensi. Sesuai dengan namanya, QR Code digunakan untuk menyampaikan dan menerima informasi dengan cepat.
QR Code sendiri dikembangkan dan dipublikasikan oleh Denso Wafe yang merupakan divisi dari perusahaan Jepang, yakni Denso Corporation pada tahun 1994.
Awalnya QR Code yang pertama kali populer di Jepang ini hanya difungsikan sebagai pelacakan kendaraan di bagian manufaktur, namun seiring perkembangannya, QR Code kini dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih luas, termasuk dalam hal pembayaran.
Nah, dalam konteks pembayaran, QR Code digunakan sebagai cara membayar dengan memindai QR Code yang ada. Nantinya, dalam QR Code tersebut terdapat informasi yang dibutuhkan untuk transaksi sehingga penggunanya tidak perlu lagi menggesek kartu atau memasukkan PIN.
Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa aplikasi yang dilengkapi dengan fitur pembayaran digital, seperti Gopay, OVO, Link Aja, TCash, DANA, Sakuku, dan lain sebagainya. Kamu sudah pernah coba yang mana saja nih?
Bagaimana Cara Menggunakan QR Code?
Jika kamu belum pernah melakukan transaksi pembayaran dengan QR Code, tak usah khawatir. Cara untuk melakukan transaksi pembayaran menggunakan QR Code sangat mudah kok. Kamu cukup mengunduh aplikasi yang menyediakan layanan QR Code di smartphone. Kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri dan informasi yang dibutuhkan.
Setelah registrasi berhasil, kamu sudah bisa melakukan transaksi pembayaran digital ini, yakni dengan memindai kode QR dengan aplikasi yang ada di smartphone maka sejumlah tagihanmu pun otomatis telah terbayar.
Untuk lebih jelasnya berikut tahapan pembayaran QR Code secara umum:
- Unduh aplikasi yang menyediakan layanan QR Code
- Buka aplikasi tersebut di smartphone
- Pilih menu yang pembayaran dengan QR Code
- Lanjutkan dengan memindai QR Code yang tertera pada struk pembelian
- Selanjutnya akan ada konfirmasi bahwa transaksi pembayaran selesai
Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan QR Code?
Tak dimungkiri kehadiran metode pembayaran non tunai yang satu ini diakui memiliki banyak kelebihan dibanding pembayaran non tunai lainnya meski tidak terlepas pula dari kekurangan.
Berikut beberapa kelebihan menggunakan QR Code sebagai transaksi pembayaran :
Praktis dan Anti Ribet
Pembayaran dengan QR Code sudah pasti sangat praktis dan tidak ribet sama sekali. Kenapa? karena kita tidak perlu membawa banyak uang tunai atau dompet tebal saat berbelanja. Kita juga tidak perlu khawatir bila lupa membawa dompet asal smartphone ada dalam genggaman.
Proses Transaksi Mudah dan Cepat
Harus diakui proses transaksi pembayaran dengan QR Code sangatlah mudah. Tidak perlu lagi gesek-gesek kartu lalu memasukkan pin. Cukup dengan scan code pada smartphone maka transaksi pembayaran berhasil dilakukan.
Selain itu, kita juga tidak perlu mengantri lama di kasir. Pelanggan tidak akan repot dalam menghitung uang yang harus dibayar ataupun dikembalikan karena semua history pembayaran akan tertera dengan jelas di aplikasi.
Transaksi Pembayaran Lebih Aman
Jelas transaksi dengan QR Code lebih aman daripada transaksi tunai karena mengurangi risiko pencurian. Selain itu transaksi lewat aplikasi ini juga biasanya menggunakan sistem otentikasi yang berlapis, seperti pemberian password kata kunci serta kode OTP yang dikirimkan ke smartphone kita.
Lebih Responsif daripada Pembayaran Non Tunai Lainnya
Melakukan pembayaran dengan QR Code juga lebih responsif ketimbang tap kartu uang elektronik atau e-money. Bahkan meskipun beberapa bagian kode ada yang rusak, QR Code masih bisa diterjemahkan dengan baik oleh smartphone saat di-scanning. Berbeda dengan tap kartu uang elektronik yang kadang-kadang mengalami kendala karena scanning yang kurang baik.
Banyak Promo Menarik
Satu lagi kelebihan dari pembayaran QR Code, banyak promo menarik seperti diskon, buy 1 get 1, cashback, dsb yang ditawarkan oleh jasa penyedia QR Code. Selain menguntungkan penjual, tentu kelebihan yang satu ini juga dapat menarik banyak pelanggan karena bisa lebih hemat.
Adapun kekurangan transaksi pembayaran dengan QR Code antara lain ;
Bergantung dengan Koneksi Internet
Namanya transaksi digital tidak lepas dari koneksi internet. Begitupula dengan metode pembayaran menggunakan QR Code. Transaksi pembayaran ini akan mengalami kendala jika signal internet buruk. Jadi pastikan sebelum melakukan pembayaran dengan QR Code signal smartphone kita harus dalam keadaan bagus.
Belum Diterima Oleh Semua Merchant
QR Code memang telah menjadi tren pembayaran kekinian, terutama di kalangan generasi milenial. Sayangnya belum semua merchant menerima dompet digital ini sebagai metode pembayaran. Untuk itu, sebelum melakukan pembayaran, sebaiknya kita pastikan dahulu apakah merchant tersebut menerima metode pembayaran ini atau tidak. Meski demikian, cepat atau lambat metode pembayaran dengan QR Code akan menjadi metode transaksi yang umum digunakan.
Apalagi sekarang ini Bank Indonesia tengah gencar-gencarnya mengurangi transaksi tunai di Indonesia untuk mewujudkan cashless society (masyarakat tanpa uang tunai). Salah satunya adalah dengan mendukung pembayaran digital dengan QR Code serta menetapkan QR Standar Indonesia atau yang dikenal dengan istilah QRIS. Hal ini memang sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan sistem pembayaran dan memfasilitasi perkembangan ekonomi digital dan inklusi keuangan Indonesia.
infografis : Asfahan yahsyi /cnnindonesia.com |
Transaksi Pembayaran Non Tunai Semakin Mudah dengan QR Standar Indonesia (QRIS)
Seperti yang sudah disinggung di atas, Bank Indonesia telah menetapkan QR Code Indonesia Standard (QRIS) dan akan mulai diberlakukan pada semua layanan yang menggunakan sistem QR Code pada tanggal 01 Januari 2020 mendatang.
QRIS merupakan standar QR Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Nantinya setiap penyedia Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berbasis QR (termasuk PJSP asing) wajib menggunakan QRIS. Hal Ini telah diatur dalam ketentuan BI dalam PADG No.21/18/2019 tentang Implementasi Standar Internasional QRIS untuk Pembayaran.
Nah, Bank Indonesia sendiri telah mengusung tema semangat UNGGUL yakni UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung) dari adanya QRIS ini.
Menurut BI, UNGGUL adalah
UNiversal, yakni QRIS bersifat inklusif, digunakan untuk seluruh lapisan masyarakat dan bisa digunakan buat transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
GampanG, yakni masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.
Untung, yakni transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang bisa digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.
Langsung, yakni transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Dari makna tersebut kita dapat mengetahui bahwa tujuan adanya QRIS ini tak lain agar pembayaran digital jadi lebih mudah bagi masyarakat dan dapat diawasi oleh regulator dari satu pintu.
Bagaimana Cara Kerja QRIS?
Seperti namanya QRIS merupakan satu sistem untuk semua model pembayaran. Sebagaimana kita ketahui sekarang sudah banyak aplikasi yang menyediakan fitur QR Code seperti, Gopay, LinkAja, Sakuku, Dana, dll. Nah, QRIS bisa digunakan di semua merchant yang telah bekerjasama dengan penyedia layanan QR Code tersebut.
Karena sistem QR Code menggunakan Merchant Presented Mode (MPM), pengguna nantinya tinggal scan QR Code di QRIS yang ada di berbagai merchant yang menyediakan transaksi non tunai.
Seperti Apa Metode QRIS?
Metode QRIS sendiri terdiri dari dua media tampilan (display) yang ada di merchant yang menampilkan kode QR kemudian di-scan menggunakan smartphone pengguna. Adapun tampilannya, yaitu ;
Statis
- QR Code itampilkan melalui stiker atau hasil cetak lain
- QR Code yang sama digunakan untuk setiap transaksi pembayaran
- QR Code belum mengandung nominal pembayaran yang harus dibayar, sehingga memerlukan input jumlah nominal
Dinamis
- QR Code ditampilkan melalui struk yang dicetak mesin EDC/ditampilkan pada monitor
- QR Codeyang berbeda dicetak untuk setiap transaksi pembayaran
- QR Code telah mengandung nominal pembayaran yang akan dibayar
Sederhananya sistem QRIS ini sama seperti ATM Bersama. Semua kartu ATM dari berbagai bank penerbit kartu bisa digunakan di ATM Bersama ini. Itulah gambaran singkat dari cara kerja QRIS.
Jadi, dengan sistem QRIS ini, kita bisa bayar non tunai pakai aplikasi apa saja namun untuk scan-nya cukup di satu QR Code, yakni di QRIS.
Tentunya transaksi dengan QRIS juga akan menguntungkan pembeli dan penjual (merchant) karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang bisa di-scan menggunakan semua operator layanan yang ada pada smartphone kita.
Nah, begitu banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari adanya sistem QR Code, bukan? Apalagi jika standarisasi QR Code atau QRIS yang ditetapkan BI ini sudah berlaku secara umum. Mewujudkan masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) bukan lagi yang mustahil.
infografis : republika.co.id |
Tentunya komitmen BI hendak memfasilitasi perkembangan ekonomi digital dengan sistem pembayaran QR Code ini tidak lepas dari kalangan generasi milenial. Tak dimungkiri generasi milenial memang memiliki potensi yang besar di era digital. Seperti yang diungkapkan Deputi Gubernur BI, Sugeng, di Universitas Negeri Sebelas Maret pada pembukaan Festival Edukasi Bank Indonesia (FESKABI) tanggal 9 Oktober lalu.
"Digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan Indonesia harus siap mengambil manfaat melalui potensi yang besar yang sangat sayang sekali jika tidak dioptimalkan salah satunya adalah generasi milenial"
Berbicara tentang FESKABI, dulunya Festival Edukasi Bank Indonesia ini dinamakan Goes To Campus. FESKABI sendiri merupakan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan BI secara rutin sejak tahun 2013 mengenai fungsi, tugas dan kebijakan terkini BI kepada generasi milenial khususnya kalangan mahasiswa di berbagai kota di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi, untuk meningkatkan pemahaman generasi milenial tentang kebijakan terkini BI.
Adapun tema FESKABI yang diusung tahun ini adalah "QRIS (QR Code Indonesian Standard): Pembayaran Digital Ala Milenial". Ya, semoga lewat FESKABI generasi milenial dapat teredukasi dan membantu BI dalam mewujudkan kebijakan terkininya.
Yuk, kita dukung QRIS sebagai pembayaran digital ala milenial. :)
#feskabi2019
#gairahkanekonomi
#pakaiQRstandar
#majukanekonomiyuk
#QRPembayaranDigitalalaMilenial
Referensi ;
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Bank-Indonesia-Terbitkan-Ketentuan-Pelaksanaan-QRIS.aspx
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Generasi-Milenial-Potensi-di-Era-Digital.aspx
https://www.cermati.com/artikel/qr-payment-cara-bayar-kekinian-newbie-di-indonesia
https://www.cermati.com/artikel/amp/1-januari-2020-bayar-nontunai-wajib-pakai-qris-apa-itu
27 komentar untuk "Mengenal QR Code Sebagai Pembayaran Digital Ala Milenial"
Kedepannya pembayaran konvensional akan benar hilang yah, tergantikan dgn sistem e-money seperti ini
Semenjak QR Code ini udah masuk ke Indonesia.
Mau beli apa-apa gak usah tunai atau pun gesek, tinggal scan aja hehe.
Sampe beli gado-gado di abang-abang gerobak aja tinggal scan, canggih emang!
Komitmen BI untuk mengedukasi milenial melalui Festival Edukasi Bank Indonesia bagus juga
Jadi makin dimudahkan ketika shopping
keren bgt lah, terobosan dari BI ini
Sebab banyak promo Dan cash back nya pake QR code
Apalagi era millenial erat dengan serba teknologi
Ada kekhawatiran masalah keamanan sebenarnya.
Semoga inovasi dan keamanan QR Code terus berkembang ke arah yang baik.
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.