Sadari Kanker Payudara Sejak Dini Sebelum Terlambat
Bukan baru sekali, namun sudah berkali-kali saya mendengar kabar dari kenalan, teman maupun kerabat yang keluarganya meninggal akibat kanker payudara. Mungkin karena sudah sering mendapat kabar seperti itu saya sampai beranggapan bahwa orang yang diserang kanker payudara pasti hidupnya tidak akan lama lagi.
Honestly, saya sendiri belum pernah dengar atau menyaksikan langsung ada penderita kanker payudara yang bisa lolos dari kematian. Di luar sana mungkin ada tapi di sekeliling saya nggak.
Sebut saja Tante Arma. Saya baru tahu beliau menderita kanker payudara dari mama. Padahal terakhir ketemu waktu saya belum nikah dan masih tinggal di Serui, beliau tampak sehat-sehat saja. Oya Tante Arma ini merupakan salah satu kerabat kami. Meski tidak begitu dekat, namun yang lekat dalam ingatan saya, beliau termasuk perempuan hebat. Betapa tidak?
Beliau seorang janda dan punya banyak anak. Saya tidak pernah tahu mengenai kabar ayah dari anak-anaknya, entah ditinggal mati atau ditinggal cerai. Selama ini saya hanya tahu bahwa beliau adalah seorang single parent, perempuan pekerja keras yang meski hidup dalam keterbatasan namun mampu membesarkan, mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya hingga meraih gelar sarjana, bahkan beberapa anaknya telah bekerja sebagai ASN.
Sayang sekali, kanker payudara telah merengut kebahagiaannya di masa tua. Ketika semua anak-anaknya telah sukses, beliau justru diuji dengan penyakit mematikan itu. Kata mama, penyakit tersebut baru beliau SADARI ketika sudah dalam keadaan stadium lanjut.
Selanjutnya, saya tidak pernah lagi mengetahui kabar tentang beliau hingga selang beberapa bulan kemudian mama kembali muncul dengan kabar duka, Tante Arma telah menghembuskan nafas terakhirnya. Innalillaahi wa inna ilaihi raji'un.
Ah, saya jadi berpikir bagaimana bila Tante Arma tidak terlambat menyadari kanker payudara yang dideritanya? Bagaimana bila beliau datang berobat saat kondisi kanker payudaranya masih berada pada stadium awal? Apakah mungkin beliau masih bisa tertolong dan terbebas dari penyakit mematikan itu?
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang kaum wanita. Kanker ini muncul akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal pada payudara. Sebenarnya baik lelaki maupun wanita sama-sama memiliki kelenjar payudara sehingga keduanya pun memiliki peluang yang sama bisa terkena kanker payudara. Namun umumnya penyakit mematikan ini lebih sering terjadi pada wanita dibanding lelaki.
Kanker payudara memang merupakan salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian pada kaum wanita. Bahkan termasuk jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Dilansir dari situs databoks.katadata.co.id, Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker
Sementara merujuk pada data Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2019, angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100.000 penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100.000 penduduk.
Sayangnya hanya 40% dari data tersebut yang didiagnosis saat stadium awal, sehingga memberikan kesempatan sembuh lebih besar. Prosentase ini bisa naik apabila dilakukan deteksi dini. Namun masih banyak wanita yang belum paham mengenai deteksi dini kanker payudara.
Yup, anggapan saya terkait penderita kanker payudara yang tidak bisa disembuhkan ternyata tidak sepenuhnya benar. Penyakit ini memang mematikan apabila si penderita baru menyadari kanker payudaranya telah memasuki stadium lanjut. Sebaliknya, jika masih stadium awal, kanker payudara masih mungkin untuk disembuhkan lho. Oleh sebab itu penting sekali bagi kita untuk mengenali kanker payudara baik itu mengenai perkembangan kanker payudara berdasarkan stadium maupun gejalanya.
Perkembangan Kanker Payudara berdasarkan Stadium
Adapun perkembangan kanker payudara berdasarkan stadium dibedakan menjadi 4 tahapan, yaitu ;
Kanker Payudara Stadium Nol
Pada tahap ini sel kanker sudah ada dan berkembang. Namun perkembangannya masih di saluran payudara saja, belum menyebar sama sekali.
infografis : tirto.id |
Kanker Payudara Stadium Nol
Pada tahap ini sel kanker sudah ada dan berkembang. Namun perkembangannya masih di saluran payudara saja, belum menyebar sama sekali.
Kanker Payudara Stadium Satu
Stadium satu masih termasuk stadium awal kanker payudara. Pada tahap ini, sel kanker sudah mulai berkembang dan membesar pada bagian payudara tempatnya bertumbuh. Ukurannya tidak lebih dari 5 cm dan masih belum menyebar.
Kanker Payudara Stadium Dua
Perkembangan sel kanker payudara pada stadium dua ini dibedakan menjadi dua, yakni Stadium IIA dan stadium IIB. Pada kanker payudara stadium IIA, ukuran massa kanker kurang dari 2 cm tapi telah menyebar hingga ke kelenjar limfa yang ada di ketiak. Sedangkan pada kanker payudara stadium IIB, massa kanker telah lebih dari 5 cm namun sel kanker belum menyebar ke kelenjar yang ada di bawah ketiak.
Kanker Payudara Stadium Tiga
Pada tahap ini sel kanker telah menyebar. Seperti halnya tahapan kanker payudara stadium dua, stadium tiga ini juga dibedakan menjadi dua. Pada stadium IIIA sel kanker telah menyebar ke jaringan bagian tubuh lainnya. Sementara pada stadium IIIB sel kanker telah sampai pada permukaan kulit dan kelenjar getah bening yang ada di dalam payudara.
Kanker Payudara Stadium Empat
Stadium empat ini disebut juga stadium akhir. Pada tahapan ini sel kanker telah berkembang semakin cepat dan telah menyebar ke bagian organ lain.
Dari perkembangan kanker payudara tersebut kita dapat mengetahui kondisi yang termasuk dalam stadium awal adalah stadium nol dan stadium satu. Pada kondisi keduanya, sel kanker masih belum menyebar sehingga masih memungkinkan untuk disembuhkan. Jadi semakin dini seseorang mengenali gejala kanker payudara maka semakin besar pula peluang sel tersebut dapat dihilangkan dari tubuhnya.
Pada kanker payudara stadium nol biasanya memang belum menunjukkan tanda atau ciri apapun. Namun kita dapat mendeteksi kanker payudara pada stadium satu.
Berikut gejala kanker payudara pada stadium awal ;
- Terdapat benjolan. Memang tidak semua benjolan termasuk sel kanker payudara. Umumnya benjolan kanker payudara sendiri akan terlihat memiliki tekstur yang keras dengan batas yang tidak jelas dan permukaannya yang tidak rata. Benjolan juga terus menetap 8 hingga 10 hari usai menstruasi. Bila benjolan dekat dengan puting susu, akan terlihat bahwa puting susu tertarik ke dalam dan agak susah digerakkan (lengket).
- Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
- Perubahan bentuk pada puting payudara.
- Rasa sakit pada payudara yang tak kunjung hilang, bahkan ketika sudah masuk ke masa haid bulan berikutnya. Meski begitu, beberapa wanita juga ada yang tidak mengalami rasa sakit atau nyeri di payudaranya.
- Puting mengeluarkan cairan bening, berwarna cokelat, atau kuning.
- Puting tiba-tiba memerah dan bengkak tanpa diketahui penyebabnya.
- Bengkak di sekitar ketiak yang disebabkan karena pembesaran kelenjar getah bening di daerah tersebut.
- Pembuluh vena terlihat pada payudara, akibatnya urat-urat di bagian payudara terlihat dengan jelas.
Itulah beberapa gejala kanker payudara. Namun mengetahu gejala-gejala tersebut tidaklah cukup, perlu juga dilakukan pemeriksaan secara rutin sehingga kita kita bisa mendeteksi penyakit ini sedini mungkin.
Agar bisa mendeteksi kanker payudara sejak dini sebaiknya kita juga rutin sekali dalam sebulan melakukan SADARI. SADARI merupakan akronim dari Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Lha memangnya bisa kita melakukan pemeriksaan payudara sendiri? Tentu saja, justru SADARI adalah cara termudah dan termurah yang bisa kita lakukan bila ingin mendeteksi kelainan pada bentuk, ukuran, serta tekstur payudara. Pemeriksaan ini juga bisa membantu kita memprediksi kemungkinan adanya kanker payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) bisa kita lakukan rutin di rumah tanpa memerlukan bantuan alat apa pun atau siapapun. Pertanyaan yang muncul kemudian, di usia berapa atau kapan seorang wanita mulai bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri?
Setiap wanita yang sudah lewat masa puber harus menyadari adanya perubahan pada payudara mereka. Jadi wanita yang sudah lewat masa puber atau berusia sekita 20 tahun ke atas sangat dianjurkan rutin melakukan SADARI.
Sementara waktu yang tepat untuk memeriksa payudara adalah saat kondisi payudara kita dalam keadaan normal, yakni seminggu sebelum dan/atau setelah menstruasi. Kenapa kita tidak dianjurkan melakukan SADARI pada saat menstruasi? Karena pada saat menstruasi kondisi payudara kita akan mengalami perubahan baik ukuran, bentuk maupun kepadatan akibat pengaruh hormon.
Nah, pertanyaan selanjutnya yang muncul bagaimana cara yang tepat melakukan PemerikSAan payuDAra sendiRI?
Setidaknya ada tiga cara utama SADARI yang bisa kamu praktikkan di rumah :
gambar : ngopibareng (dok AHCC) |
SADARI di Kamar Mandi
Pemeriksaan payudara dengan cara ini dilakukan di kamar mandi. Jadi, saat mandi kamu coba periksa payudara dengan meraba seluruh areanya dari atas hingga ke bawah dengan menggunakan tiga jari utama yaitu telunjuk, tengah, dan jari manis.
Agar lebih mudah dan tidak terasa sakit, pastikan payudara kamu dalam keadaan licin atau sedang disabuni. Kemudian, rabalah payudara dengan gerakan melingkar mulai dari luar dekat ketiak hingga ke tengah puting. Rasakan apakah ada benjolan atau perubahan tekstur pada payudara yang sebelumnya tak pernah ada.
Selain area payudara, jangan lupa untuk memeriksa area ketiak dan atas tulang selangka. Pasalnya, area ini juga sering kali ditumbuhi sel kanker.
SADARI sambil Bercermin
Cara SADARi ini dilakukan di depan cermin. Pastikan kamu telah melepas semua pakaian bagian atas, kemudian berdiri di depan cermin dengan posisi kedua tangan di samping tubuh.
Amati dengan seksama dan perlahan beberapa hal berikut ini;
- Perubahan pada bentuk, ukuran, serta posisi kedua payudara simetris atau tidak
- Adanya lekukan
- Kondisi puting masuk atau keluar
- Kerutan pada payudara
- Adanya benjolan abnormal pada payudara
Silakan kamu mulai SADARI di depan cermin dengan mengangkat salah satu tangan ke atas pada bagian payudara yang ingin diperiksa sementara tangan yang satunya meraba seluruh bagian payudara dan menilai beberapa tanda penting. Lakukan hal ini secara bergantian pada kedua payudara.
Periksa bagian puting dengan membentuk gerakan memutar, dilanjutkan dengan menelusuri bagian atas payudara tepat di dekat tulang selangka, kemudian di area tulang dada, hingga ke sisi dekat ketiak. Terakhir, remas perlahan bagian puting guna memeriksa jika keluar suatu cairan abnormal dari puting.
SADARI sambil Berbaring
Kamu juga bisa melakukan SADARI sambil berbaring. Saat berbaring, jaringan payudara akan menyebar merata di sepanjang dinding dada. Kemudian, letakkan bantal di bawah bahu kanan dengan tangan berada di belakang kepala.
Dengan menggunakan tangan kiri, gerakkan tiga jari utama yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan manis. Gerakkan jari-jari ini ke area payudara dengan lembut dengan gerakan melingkar kecil yang menutupi seluruh area payudara dan ketiak.
Gunakan tekanan ringan, sedang, dan kuat saat menekan area payudara. Cubit puting susu perlahan kemudian periksa apakah ada cairan yang keluar atau benjolan. Ulangi langkah yang sama untuk payudara satunya.
Kamu juga bisa menggerakkan jari-jari ke atas dan ke bawah secara vertikal seperti sedang mengurutnya. Biasanya cara ini mampu menyisir semua jaringan payudara dari depan ke belakang. Jangan lupa selain area payudara, periksa juga area atas dada yaitu tulang selangka dan dekat ketiak.
Demikian tiga cara SADARI yang bisa kamu lakukan agar dapat mendeteksi dini kanker payudara. Selain rutin melakukan SADARI sebulan sekali, selanjutnya kamu juga bisa mendeteksi dini penyakit ini dengan Pemeriksaan Payudara Klinis.
gambar : kemenkes |
Berbeda dengan SADARI yang dilakukan sendiri, SADANIS merupakan pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh dokter ahli dan bila diperlukan menggunakan alat bantu seperti USG payudara, mammografi maupun MMR.
Seperti halnya SADARI, SADANIS juga dianjurkan untuk dilakukan pada wanita berusia 20 tahun ke atas. Pada usia 20-40 tahun, SADANIS dapat dilakukan setiap 3 tahun sekali. Sedangkan untuk wanita yang berusia di atas 40 tahun sangat dianjurkan untuk melakukan SADANIS sekali dalam setahun.
Setelah mengenali kanker payudara dan mengetahui cara mendeteksi dini penyakit ini, hal lain yang juga tak kalah penting untuk diketahui adalah penyebab kanker payudara. Ternyata banyak sekali mitos yang beredar terkait kanker payudara. Salah duanya yang paling saya ingat adalah menggunakan deodoran dapat memicu kanker payudara, begitupun dengan menggunakan bra berkawat atau tidur menggunakan bra.
Well, dulu saya percaya begitu saja dengan dua mitos tersebut. Sekarang? Nggak lagi dong. Kan saya sudah tahu kalau itu cuma mitos. Duh, kenapa juga saya bisa termakan mitos recehan seperti itu.
Nah, agar tidak mudah termakan mitos terkait kanker payudara, sebaiknya kita juga harus tahu apa-apa saja yang menjadi penyebab munculnya kanker payudara.
Berikut berbagai hal yang menjadi penyebab kanker payudara ;
Genetik
Jika ada anggota keluaga yang menderita penyakit kanker payudara maka kemungkinan kita pun akan berisiko menderita penyakit ini. Faktanya, sekitar 5% hingga 10% dari kasus kanker payudara terjadi akibat adanya anggota keluarga dengan sejarah penyakit yang sama.
Hormon tubuh
Baik wanita maupun pria, keduanya memiliki hormon seks, yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron. Namun menurut laporan dari National Cancer Institute, wanita yang memiliki kadar hormon ini lebih tinggi dari angka normal akan memiliki risiko besar terkena kanker payudara.
Gaya Hidup
Gaya hidup yang buruk juga dapat memicu munculnya penyakit kanker payudara. Seperti merokok, minum-minuma alkohol, alas olahraga, tidur dan makan tak teratur, dsb.
Obesitas
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal BMI Open melaporkan wanita yang memiliki berat badan berlebih saat berumur 20-an hingga 60-an mengalami peningkatan risiko terhadap kanker payudara sekitar 33 persen. Hal ini disebabkan karena lemak tubuh yang berlebihan akan berdampak pada produksi hormon yang dapat mengganggu sel.
Pola Makan Tidak Sehat
Salah satu alasan mengapa kita harus menjaga pola makan dengan sehat, tidak asal ngemil atau makan-makanan yang hanya enak di mulut namun kurang bergizi adalah karena hal yang satu ini. Faktanya pola makan yang tidak sehat dapat juga memicu kanker payudara.
Selain lima hal di atas, masih banyak lagi penyebab lainnya yang bisa kamu cari tahu sendiri. Intinya untuk bisa terhindar dari risiko kanker payudara, kita kudu menjaga kesehatan dan jangan lupa rutin mendeteksi dini penyakit ini dengan melakukan SADARI dan SADANIS. Setidaknya dengan begitu kita dapat mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker payudara.
Barangkali Tante Arma masih bertahan hidup lebih lama bila ia bisa mendeteksi kanker yang menyerang payudaranya sejak dini. Barangkali Tante Arma masih dapat disembuhkan bila ia datang ke dokter saat kanker payudaranya masih berada pada stadium awal. Barangkali, ah, maaf saya tidak bermaksud berandai-andai.
Tulisan ini hanya sebagai pengingat bagi diri pribadi sekaligus merupakan bentuk kepedulian saya untuk turut berpartisipasi dalam gerakan Breast Cancer Awareness Blogger Movement yang diselenggarakan oleh komunitas Blogger Perempuan di bulan Oktober ini.
Sebagaimana yang kita ketahui, bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia. Nah, adanya gerakan Breast Cancer Awareness ini sendiri bertujuan untuk menyebarkan awareness tentang deteksi dini kanker payudara sehingga dapat membantu sesama wanita untuk dapat melakukan deteksi dini sendiri.
Jangan sampai kita terlambat menyadari kanker payudara yang juga mungkin menyerang hanya karena kita luput atau sama sekali tidak tahu bagaimana caranya mendeteksi dini kanker payudara.
Oh ya, Wacoal sebagai toko yang menjual bra berkualitas merk Wacoal no. 1 Japan Intimate Brand juga ikut berpartisipasi dalam gerakan ini lho. Selain itu, Wacoal juga ikut mendukung bulan Kanker Payudara dengan menyediakan kotak donasi di Toko Wacoal.
Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat dan membantu kamu mengenali gejala kanker payudara sedini mungkin dengan melakukan SADARI maupun SADANIS sehigga mendapatkan perawatan yang tepat dan tentu dengan hal ini juga dapat menyelamatkan kamu dari kematian akibat kanker payudara.
Barangkali Tante Arma masih bertahan hidup lebih lama bila ia bisa mendeteksi kanker yang menyerang payudaranya sejak dini. Barangkali Tante Arma masih dapat disembuhkan bila ia datang ke dokter saat kanker payudaranya masih berada pada stadium awal. Barangkali, ah, maaf saya tidak bermaksud berandai-andai.
Tulisan ini hanya sebagai pengingat bagi diri pribadi sekaligus merupakan bentuk kepedulian saya untuk turut berpartisipasi dalam gerakan Breast Cancer Awareness Blogger Movement yang diselenggarakan oleh komunitas Blogger Perempuan di bulan Oktober ini.
gambar : bloggerperempuan.co.id |
Sebagaimana yang kita ketahui, bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia. Nah, adanya gerakan Breast Cancer Awareness ini sendiri bertujuan untuk menyebarkan awareness tentang deteksi dini kanker payudara sehingga dapat membantu sesama wanita untuk dapat melakukan deteksi dini sendiri.
Jangan sampai kita terlambat menyadari kanker payudara yang juga mungkin menyerang hanya karena kita luput atau sama sekali tidak tahu bagaimana caranya mendeteksi dini kanker payudara.
Oh ya, Wacoal sebagai toko yang menjual bra berkualitas merk Wacoal no. 1 Japan Intimate Brand juga ikut berpartisipasi dalam gerakan ini lho. Selain itu, Wacoal juga ikut mendukung bulan Kanker Payudara dengan menyediakan kotak donasi di Toko Wacoal.
Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat dan membantu kamu mengenali gejala kanker payudara sedini mungkin dengan melakukan SADARI maupun SADANIS sehigga mendapatkan perawatan yang tepat dan tentu dengan hal ini juga dapat menyelamatkan kamu dari kematian akibat kanker payudara.
“Breast Cancer Blogger Perempuan Movement, in Collaboration with Wacoal”
Referensi :
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-payudara/penyebab-kanker-payudara/amp/
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-payudara/pemeriksaan-payudara-sadari/amp/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/06/03/kasus-kanker-payudara-paling-banyak-terjadi-di-indonesia
Salam,
29 komentar untuk "Sadari Kanker Payudara Sejak Dini Sebelum Terlambat"
Semoga ALLAH lindungi kita selalu, aamiiin
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Harus jaga kesehatan dan mawas akan kondisi dirii
dia juga baru tahu belakangan ketika kankernya sudah masuk stadium 4. tapi ibu ini dengan luar biasa bisa bertahan lama dari kankernya. dia punya semangat tinggi dan kebetulan punya dana juga untuk berobat. beberapa kali dokter sudah memvonis hidupnya tinggal hitungan bulan. dua payudaranya sudah diangkat, rahimnya juga sudah diangkat dan dia benar-benar hidup dengan bantuan obat yang kadang sampai satu kresek banyaknya. tapi dia tidak menyerah, kadang dia lebih kuat dari kami yang orang sehat. dia lebih bersemangat, di saat kami sudah mulai capek.
namun pada akhirnya dia menyerah juga setelah kanker benar-benar menggerogoti badannya.
salah satu orang yang saya hormati karena kekuatan dan semangatnya dalam menghadapi kanker.
resiko kanker lebih besar..
sedih kalau inget
makasih infonya mbak
Untuk mencegah kanker payudara harus rajin SADARI
aku juga kadang takut-takut gimana gitu. Makanya penting banget buat sadari buat jaga-jaga
Sudah ngeri duluan saya kalau membayangkan dan salut sama survivornya yang terus semangat edukasi dan sosialisasi
Dengan membaca artikel mba, saya jadi sadar bahwa begitu pentingnya kesehatan
Dan semoga kedepan, kita lebih perduli lagi terhadap kesehatan diri
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.