Fenomena CrossHijaber, Ketika Hijab Dilecehkan
gambar : pinterest |
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Fenomena CrossHijaber, Ketika Hijab Dilecehkan. Kemarin-kemarin saya sempat lihat IG story salah seorang teman yang memosting foto laki-laki berhijab tapi saat itu saya belum ngeh. Tadinya saya malah pikir mungkin itu cuma gambar editan atau memang si lelaki sengaja foto pake hijab gitu sebagai bahan candaan. Eh tidak lama kemudian saya terkejut melihat status berupa screenshot akun IG @crosshijaber yang diposting salah satu teman saya di WA story.
Kepolah saya dengan akun tersebut tapi pas saya search di instagram akunnya sudah nggak ada yang tersisa hanya jejak-jejaknya termasuk hastag #crosshijaber dengan jumlah postingan yang telah mencapai lebih dari 100. Pas saya googling ternyata sudah banyak juga situs yang mengulas tentang komunitas crosshijaber.
Wah, sepertinya saya agak telat mengetahui komunitas edan yang satu ini. Untungnya waktu belum tahu itu saya cuma stay di rumah. Nggak kebayang saja sih gimana reaksi saya kalau pas lagi di toilet wanita atau lagi berada di masjid area muslimah lantas bertemu dengan seseorang berhijab syari lengkap dengan cadarnya yang ternyata adalah laki-laki tulen. Mungkin saya bakal shock dan teriak kencang kayak lihat hantu kali ya.
Well, saya benar-benar nggak habis pikir kenapa komunitas seperti crosshijaber bisa muncul ke permukaan. Kira-kira apa yang ada dalam pikiran sekelompok lelaki itu ketika memutuskan untuk berpakaian layaknya muslimah lantas dengan berani menunjukkan identitasnya secara terang-terangan di hadapan publik. Entah apa motif mereka sebenarnya dengan berpenampilan seperti itu.
Ah, saya jadi tertarik mengulas fenomena crosshijaber, terutama kaitannya dengan jilbab yang notabene merupakan perintah Allah azza wa jalla dan diturunkan khusus hanya untuk wanita-wanita muslim (baca ; muslimah). Lantas bagaimana bila lelaki yang mengenakannya? Yuk, kita bahas bersama :)
CrossHijaber, Lelaki Berpenampilan Akhwat
gambar : zonatimes.com |
Sebelum bahas crosshijaber, mungkin kamu sudah sering dengan istilah crossdressing atau pernah lihat laki-laki yang berpakaian bahkan berdandan seperti perempuan, begitupula sebaliknya? Eh tapi istilah crodessing ini memang lebih lekat dengan kaum lelaki.
Crodessing sendiri merupakan perilaku dimana seorang lelaki suka mengenakan baju dan berdandan ala perempuan atau perempuan yang suka berpakaian dan perpenampilan persis lelaki. Sengaja saya tebalkan kata "suka mengenakan" biar kamu nggak salah kaprah ya atau sampai menganggap crossdresser (sebutan untuk orang yang melakukan crodessing) ini sama dengan bencong, waria, gay, lesbian, dsb.
Yup, karena faktanya tidak semua orang yang doyan berpenampilan seperti lawan jenisnya memiliki kelainan orientasi seksual. Di luar sana ternyata banyak lho orang-orang yang melakukan crossdressing dengan tujuan semata-mata untuk menyenangkan diri.
Bahkan kalau kita tengok sejarahnya, crossdressing ini bukan hal yang baru. Sudah ada sejak lama dan bukan cuma di Indonesia saja namun ditemukan juga di negara-negara lain. But saya nggak pengen bahas lebih jauh mengenai sejarah crodessing ini, kamu bisa cari tahu sendiri.
Nah, crosshijaber ini merupakan bagian dari crossdressing dalam hal ini yang dimaksud adalah para lelaki yang suka mengenakan pakaian dan berpenampilan layaknya muslimah. Sederhananya, lelaki berpenampilan akhwat itulah yang disebut crosshijaber. Sengaja saya gunakan kata akhwat di sini karena hijab syar'i dan cadar lekat dengan muslimah yang sering dipanggil dengan sebutan tersebut.
Well, kalau lelaki mengenakan pakaian lawan jenisnya yang terbuka atau menampakkan aurat mungkin bukan hal yang asing lagi ya, karena pemandangan seperti itu sudah sering kita temukan.
Lha ini laki-laki yang suka mengenakan busana muslimah, sampai-sampai ada komunitasnya pula. Benar-benar hal yang baru dan sangat gila menurut saya. Yah, walau saya pernah lihat nonton satu atau dua film yang aktornya sengaja menyamar dengan mengenakan hijab sekaligus cadar untuk menutupi identitas dirinya tapi ini kasusnya jelas berbeda. Bukan sekadar bermain peran atau akting melainkan dilakukan secara sadar oleh para pelakunya. Na'uzubillaahi min dzalik.
Munculnya Fenomena Crosshijaber, Melecehkan Jilbab?
Bagaimana hukumnya lelaki atau perempuan yang memerankan tokoh dan berpenampilan seperti lawan jenisnya dalam sebuah film, sinetron atau pertunjukan lainnya?
Saya ingat, pernah mendengar pertanyaan serupa itu. Entah siapa yang menanyakan. Saya lupa tapi tidak dengan jawaban yang diberikan. Dalilnya jelas sekali.
gambar : nasihatsahabat.com |
Bahkan sekalipun hanya bermain peran? Yup, bukankah segala sesuatu atau sekecil apapun itu pasti akan dimintai pertanggung jawabannya.
Menyerupai yang dimaksud di sini bukan hanya dalam hal sikap atau gaya bicara lho, termasuk juga penampilan. Apalagi kalau bicara soal penampilan antara laki-laki dan perempuan, aturannya sangat ketat dalam Islam.
See! Sampai ada hadis yang bunyinya seperti di atas. ALLAH melaknat lelaki menyerupai perempuan . . . .
Bukan cuma itu, bahkan Allah menurunkan ayat khusus terkait penampilan perempuan yang harus menutupi seluruh tubuhnya kecuali yang biasa tampak.
Jilbab itu bukan sekadar busana muslimah, itu perintah Allah. Yang tujuan diturunkan pun bukan semata-mata hanya untuk menutupi aurat. Lebih dari itu, dengan turunnya perintah berjilbab Allah muliakan kaum perempuan, Allah angkat derajatnya, Allah lindungi ia dari godaan para lelaki ajnabi, Allah jadikan jilbab sebagai identitas seorang muslimah agar ia dengan mudah dikenali.
gambar : suaraaliman.com |
So, kalau sekarang ada sekelompok lelaki yang dengan sengaja mengenakan berbusana yang diturunkan Allah hanya untuk kaum muslimah, entahlah laknat seperti apa yang akan Allah timpakan pada mereka. Wallaahu a'lam bisshawab.
For me, crosshijaber ini sudah termasuk perilaku yang melecehkan jilbab. Melanggar syariat. Ah, saya jadi ingat dengan postingan saya dua tahun lalu ketika menyoroti salah satu artikel di hipwee yang menyandingkan busana muslimah dan pakaian seksi. Itu postingan yang menurut saya juga termasuk melecehkan jilbab, masa' jilbab dianggap sama dengan pakaian seksi.
I know, postingan di hipwee memang judulnya rata-rata dibikin bombastis tapi nggak gitu juga kali. Orang-orang nanti bisa salah kaprah. Berarti nggak papa dong nggak nutupin aurat, toh mau pake jilbab atau nggak sama saja, sama-sama bisa terkena pelecehan seksual.
Kurang lebih sama nih dengan munculnya fenomena crosshijaber. Bisa-bisa jilbab syar'i, terutama cadar ikut disoroti atau tepatnya orang-orang bakal waspada kalau ketemu dengan mereka-mereka yang pakaiannya serba tertutup.
Ngapain sih pake cadar, tuh jadi susah dikenali. Tuh jadi ada sekelompok orang yang memanfaatkannya dengan motif tertentu.
Baca juga Apa yang Salah dengan Cadar?
Makanya tak heran bila munculnya komunitas crosshijaber sempat menghebohkan dunia maya dan membuat resah banyak kalangan, terutama para muslimah.
MUI dan PBNU sendiri menyebutkan bahwa crosshijaber merupakan penyimpangan dari ajaran Islam. Bahkan MUI memfatwakan perilaku lelaki yang berpenampilan seperti akhwat ini termasuk HARAM. Tak ketinggalan, Muhammadiyah sampai mendesak agar aparat berwenang segera menyelidiki motif dibalik munculnya fenomena crosshijaber.
Hati-hati dengan Pelaku Crosshijaber
infografis : akurat.com |
Bagaimana fenomena crosshijaber tidak meresahkan? Kalau pelaku crossdressing tentu mudah dikenali. Karena meskipun mereka sudah berpenampilan dan berdandan menyerupai perempuan tetap masih ada ciri-ciri maskulinnya yang bisa dilihat. Sementara pelaku crosshijaber? sebaliknya akan sangat sulit dikenali karena busana yang mereka kenakan serba tertutup dan yang tampak hanya sepasang mata.
Masalahnya, para crosshijaber ini tidak sungkan-sungkan masuk dan bergabung di area khusus perempuan, seperti masuk di toilet wanita, berada di shaf perempuan dalam masjid, dsb. Nah, ini bahayanya. Kita tidak tahu motif mereka sebenarnya apa, sekalipun diantara mereka mengaku tidak punya penyimpangan orientasi seksual.
Entah sekadar mencari sensasi, ingin berbuat mesum, atau sengaja menjadikan jilbab maupun cadar yang mereka kenakan sebagai alat untuk melancarkan tindak kejahatan
Apapun itu, kita harus berhati-hati. Mau tidak mau ya kita tetap kudu waspada bila bertemu dengan orang yang berpenampilan hijab syar'i lengkap dengan cadarnya. Ini bukan bermaksud su'udzhon lho pada saudari-saudari kita yang mengenakan busana tersebut. Nyatanya memang kita susah mengenali sosok yang ada dibalik hijab dan cadarnya jadi memang harus dipastikan.
Karena pelaku crosshijaber ini tersembunyi dibalik hijab dan cadarnya sehingga cara pertama dan paling mudah untuk memastikan adalah dengan menyapa atau mengajaknya berbicara. Suara tidak bisa bohong. Kita pasti bisa dengan jelas membedakan mana suara perempuan dan suara laki-laki tulen yang menyamar sebagai perempuan dibalik hijabnya.
Cara selanjutnya adalah dengan memperhatikan cara jalannya. Umumnya sih cara jalan perempuan dengan lelaki berbeda. Perempuan cenderung melangkahkan kaki secara menyilang atau membentuk huruf X sedangkan lelaki arah langkah kakinya cenderung lurus ke depan.
Setidaknya itu dua cara yang bisa kita lakukan untuk memastikan apakah seseorang yang menggunakan pakaian serba tertutup itu adalah akhwat atau justru pelaku crosshijaber. Tapi semoga saja saya tidak pernah bertemu dengan para lelaki berpenampilan akhwat ini, ngeri saja sih membayangkannya. Apalagi kalau ketemunya di toilet wanita.
Penutup
Jika menengok sejarah crossdressing yang sudah ada sejak lama itu saya jadi berpikir, barangkali fenomena crosshijaber tidak lepas dari fenomena hijab khususnya penggunaan jilbab syar'i dan cadar yang semakin tren di zaman sekarang. Secara kita tahu bersama, hijab kini bukan sebatas penutup aurat bagi wanita muslim melainkan sudah menjadi bagian dari fashion dan lifestyle.
Jika hijab tidak se-tren seperti sekarang ini, apa mungkin fenomena crosshijaber masih akan tetap muncul? Entahlah, yang jelas saya sangat menyayangkan adanya komunitas crosshijaber, karena kehadirannya tidak hanya meresahkan tapi juga melecehkan jilbab, mencoreng busana muslimah, bahkan kesannya seolah mempermainkan perintah Allah yang diturunkan hanya untuk wanita-wanita muslim.
Ini bukan berarti saya pro dengan para pelaku crossdressing, karena kalau kita bicara dalam ranah Islam, jelas semua perilaku yang menyerupai lawan jenis mendapat laknat Allah. Namun pelaku crosshijaber memang termasuk yang sangat kelewatan batas. Benar-benar edan. Sungguh saya tak habis pikir, mengapa mereka sampai berani bermain-main dengan perintah Allah?
Salam,
@siskadwyta
21 komentar untuk "Fenomena CrossHijaber, Ketika Hijab Dilecehkan"
Ternyata memang ada komunitasnya. Naudzubillah. Semoga yuni nggak pernah menjumpai komunitas ini.
Bisa jadi bikan kelainan orientasi mau berpenampilan perempuan tapi memang mau masuk toilet perempuan dan ngintip apa yang terjadi di sana. Duh makin aneh saja.
Soal crosshijaber ini ngeselin ya. Dia sampai masuk ke tempat perempuan gitu juga kan.
Aku dulu pernah nemuin yang semacam ini, tapi nggak sampai pakai cadar gitu sih. Ada laki-laki, pakai kerudung. Itu waktu kami lagi dampingi mahasiswa lomba. Temenku yang bingung mau panggil orangnya apa.
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.