Tantangan Ikut SETIP Estrilook Community

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Awal Februari lalu saya menantang diri untuk ikut challenge SETIP (baca : Seminggu Tiga Postingan) yang diadakan oleh Estrilook Community. Tadinya saya pikir ini tantangan yang mudah banget. Yap, cuma tiga postingan dalam sepekan saja kok, gampang! Setidaknya SETIP ini.lebih longgarlah daripada ODOP yang mengharuskan peserta posting satu tulisan setiap hari.

Baca juga Tentang SETIP with Estrilook Community

Tapi pada kenyataannya, saya masih saja terengah-engah menyelesaikan tiga postingan dalam satu pekan. Alhasil, ketika SETIP usai akhir April lalu, saya masih tertinggal jauh. Uhft! Syukurnya peserta SETIP masih diberi kesempatan sepekan untuk mengejar ketertinggalannya, kalau tidak ya sudah pasti  saya termasuk peserta yang gugur.

Namun sekalipun gugur, saya tetap akan bersyukur bisa menjadi peserta SETIP walau tidak sampai garis finish. Kenapa? Ya, karena begitu banyak pelajaran yang bisa saya petik dari challenge yang mengajar dan mengajak saya untuk konsisten ini. Apalagi gara-gara ikut SETIP postingan saya tiap bulannya selalu bertambah melewati target minimal yang saya tetapkan untuk tiap pekan. Nah, coba kalau saya nggak ikut SETIP, kemungkinan besar postingan yang saya publish sampai sekarang nggak bakal sampai sebanyak ini.

Yah, walau harus saya akui, saya masih kurang maksimal mengikuti SETIP. Pasalnya ada beberapa postingan yang saya ikutkan merupakan content placement. Walau jumlahnya tidak seberapa sih dibanding postingan organik tapi yah mau gimana lagi. Postingan tersebut cukup membantu saya mengejar ketertinggalan.

Jujur saja, memang banyak tantangan yang saya hadapi sepanjang ikut SETIP. Tantangan pertama datang dari saya sendiri yang masih belum pandai menulis dengan cepat. Bayangkan, untuk bikin satu postingan saja saya butuh waktu sampai berjam-jam lamanya. Bahkan bisa sampai berhari-hari. Dan lagi-lagi penyebabnya gara-gara saya yang masih susah fokus dalam menulis.

Tantangan kedua yang saya hadapi adalah masalah media tulis yang saya gunakan. Well, selama ini saya ngeblog, mulai dari menulis hingga publish tulisan ke blog hanya dengan mengandalkan smartphone dengan kondisi yang sudah lumayan tua ini. Mana layarnya cepat panas, baterainya cepat lowbet, chargernya sudah nggak ada pula. Duh, jadi dengan kondisi demikian gimana saya bisa menyelesaikan challenge ini tepat waktu?

Tantangan ketiga yang tak kalah penting adalah jaringan. Jadi pertengahan bulan Maret kemarin saya tinggal sementara di rumah ortu di Gowa. And you know what, jaringan internet di sana buruk sekali. Hanya titik-titik tertentu di ruang tamu yang bisa mendapatkan jaringan agak bagus. Sementara ruangan lainnya seperti kamar, ruang makan, dapur itu nggak ada jaringannya sama sekali. Jadi kebayang nggak gimana susah dan berjuangnya saya untuk tetap bisa ngeblog selama sebulan lebih tinggal di sana?

Tantangan lainnya masih banyak lagi, mulai dari saya yang nggak bisa tahan mata kalau malam padahal cuma tengah malam itu waktu saya untuk lebih leluasa menulis tapi yang ada malah tidur, atau saat hendak menidurkan si kecil agar saya bisa nulis eh malah saya juga ikut ketiduran sampai masalah saya yang belum pandai memanage waktu. Intinya kalau saya jelaskan perihal tantangan-tantangan tersebut nggak bakal ada habis-habisnya deh jadi ya sudah lah. Saya tidak ingin mengeles panjang lebar, hehe.

Pada akhirnya, harus saya akui, yang namanya konsisten memang tidak pernah mudah. Makanya kita selalu butuh komitmen untuk mengaplikasikannya. Komitmen saya dari awal, harus menuntaskan challenge SETIP yang sudah saya terima ini dan alhamdulillaah sampai juga saya di penghujung SETIP.

Terima Kasih Estrilook Community

Terima Kasih Mbak Muyass

Terima Kasih teman-teman di komunitas ini

Semoga setelah SETIP usai, semangat kita untuk tetap menulis, berbagi dan menebar kebaikan lewat aksara tetap terjaga.

Salam,
@siskadwyta