Cerita Zhaf Tumbuh Gigi

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Sebelum menghadapi momen pertama kali Zhaf mengalami tumbuh gigi, saya sering bertanya ke ibuk-ibuk yang sudah berpengalaman pun mencari referensi sendiri terkait tanda-tandanya. 

Saya juga pernah menulis artikel di situs estrilook.com yang isinya mengulas 10 tanda bayi sedang tu kondisimbuh gigi. Saat menulis artikel tersebut referensi saya masih berdasarkan bacaan semata. Nah, sekarang saya ingin mengulas tanda-tanda bayi akan tumbuh gigi di Kamar Kenangan ini berdasarkan pengalaman. 

Baca juga 10 Tanda-Tanda Bayi Sedang Tumbuh Gigi yang Wajib Ibu Ketahui

Jujur saja, gara-gara banyak referensi termasuk menulis sendiri artikel terkait tanda-tanda tumbuh gigi saya jadi parno. Gimana nggak parno coba, kalau salah dua dari tanda-tanda bayi yang akan tumbuh gigi persis seperti tanda-tanda bayi baru lahir. Sering REWEL dan SUSAH TIDUR DI MALAH HARI, that means dia bakal ngajak bundanya begadang lagi. Oh Noooo! 

Apalagi dengar cerita horor ibuk-ibuk yang mengaku tersiksa sejak bayinya sudah punya gigi. Bayangan sakitnya menyusui pertama kali seketika terngiang di benak saya. 

Belum punya gigi saja Zhaf sudah berhasil bikin puting bundanya lecet parah dan berdarah-darah, lebih-lebih kalau sudah punya gigi. Duh, baru membayangkan saya sudah ngeri duluan. OMG, jangan sampai kejadian deh. Alhasil, momen yang paling saya nanti-nantikan dengan perasaan super duper was-was dan ketar-ketir ya momen tumbuh gigi ini. 

Tanda-Tanda Si Kecil Tumbuh Gigi 

Belakangan, setelah Zhaf mengalami tumbuh gigi pertama kali baru saya ngeh ternyata momen yang satu ini tidak semenakutkan seperti yang saya bayangkan. Pantesan ya jawaban sebagian ibuk-ibuk yang saya tanyai perihal pengalamannya saat menghadapi si Kecil sedang tumbuh gigi biasa-biasa saja. 

Nyatanya memang setiap bayi punya kondisi masing-masing saat akan tumbuh gigi. Ada yang berhasil tumbuh gigi tanpa drama sama sekali, ada pula yang diwarnai dengan drama terlebih dahulu. Nah, baby Zhaf masuk tim yang mana nih? Tim tumbuh gigi tanpa drama atau tumbuh gigi dengan penuh drama? 

Baiklah sebenarnya saya agak bingung juga menjawab pertanyaan tersebut. Pasalnya saya belum menemukan artikel atau referensi yang membahas terkait lamanya waktu yang dilalui si Kecil saat mau atau akan tumbuh gigi. Apakah proses tumbuh gigi ini memakan waktu hingga berhari-hari atau berpekan-pekan? 

Simply, jika proses yang dimaksud adalah beberapa hari sebelum gigi si Kecil muncul maka Zhaf masuk ke dalam tim tumbuh gigi tanpa drama. Namun jika proses tumbuh gigi yang dimaksud terhitung dari dua pekan atau bahkan sebulan lebih sebelum giginya terlihat jelas maka dia tergolong dalam tim tumbuh gigi penuh drama. 

Untuk lebih jelasnya saya bakal mengulik pengalaman tumbuh gigi Zhaf kemarin dengan dan atau tanpa drama tapi sebelum lanjut biar saya bocorkan dulu 10 tanda yang umum dialami bayi sedang atau akan tumbuh gigi. 

• Sering mengeces 
• Batuk atau Muntah 
• Suka Menggigit 
• Sering Terbangun di Malam Hari 
• Sering Menangis 
• Menarik-narik telinga dan menggaruk-garuk pipi 
• Memasukkan tangan ke dalam mulut 
• Tidak nafsu makan 
• Demam 
• Gusi Bengkak 

Dari kesepuluh tanda tersebut, hampir semua dialami Zhaf sebelum giginya benar-benar tumbuh, selain poin nomor 6 dan 10. Itu pun karena tidak terlalu saya perhatikan. Sedangkan untuk poin 1 dan 5 juga dialami Zhaf namun tidak sering, hanya sesekali malah (kecuali poin nomor 4). Karena sampai saat ini baik mau tumbuh gigi atau tidak Zhaf masih sering terbangun di malam hari tapi bangunnya cuma karena mau nenen doang abis itu lanjut bobo lagi. 

Tumbuh Gigi dengan Penuh Drama 

Seperti yang sudah saya singgung di atas, jika proses tumbuh gigi ini berlangsung atau terhitung sejak kurang lebih sebulan sebelum giginya muncul maka pengalaman tumbuh gigi Zhaf kemarin lumayan diwarnai dengan drama. 

Fyi, Zhaf tumbuh gigi pertama kali saat usianya menginjak 6 bulan 7 hari. Nah, kurang lebih sebulan sebelum giginya tumbuh Zhaf mengalami demam. Karena itu pertama kalinya dia demam di luar imunisasi jadi langsung saja saya tebak mungkin demamnya karena mau tumbuh gigi. 

Saya masih ingat sekali malam itu, malam menjelang ulang bulannya yang kelima Zhaf tiba-tiba jatuh sakit. Padahal sorenya dia masih baikan, masih senyum-senyum dan ketawa-ketawi. Cuma malam itu memang dia cepat banget boboknya. 

Baru maghrib saja dia sudah bobok duluan sementara jam tidurnya biasa selepas isya, etapi cepat juga bangunnya. Mendekati Isya dia sudah bangun dan susah bobok kembali jadi saya pindahkan ke ayunan. 

Tidak lama setelah bobok diayunan Zhaf terbangun lagi dan mulai rewel, badannya juga terasa hangat. Bahkan dia sampai muntah dua kali. Itu kali pertama dia muntah sampai parah banget. Semua ASI yang dia minum hari itu seakan keluar semua. 

Karena pertama kali liat Zhaf muntah segitu parahnya otomatis saya panik dong. Mana habis muntah dia nggak mau nenen sama sekali. Hiks. Saat itu saya sendiri yang menangani sakitnya Zhaf  karena ayahnya lagi lembur aka tidak pulang ke rumah. 

Oya, sebelum muntah Zhaf  sempat nenen sih tapi ekspresinya sudah ogah-ogahan. Kayak ada sesuatu dalam mulutnya yang bikin dia nggak nyaman. Ditambah lagi sepanjang malam itu dia nggak bisa bobok dengan tenang. 

Baru malam itu juga untuk pertama kali saya kembali terjaga hingga pagi setelah dua bulan merdeka dari begadang. Fix, saya anggap gejala yang Zhaf alami kala itu adalah gejala mau tumbuh gigi. 

Berhubung saya sudah wanti-wanti gejala yang akan dialami Zhaf saat giginya bakal muncul sehingga kepanikan saya tidak terlalu berlebihan.

Namun demamnya masih berlanjut bahkan  keesokkan hari makin tinggi. Sayang, belum ada termometer di rumah jadi tidak dicek suhu badannya. Mana sakitnya yang sebelumnya cuma demam bertambah jadi batuk pilek. 

Nah, ini nih yang bikin saya ragu, apakah demamnya waktu itu karena mau tumbuh gigi atau bukan. Tapi wajar juga sih Zhaf  sampai kena bapil wong pas pulang kerja ayahnya ternyata batuk-batuk ditambah lagi bundanya pilek. 

Lusanya, karena kondisi Zhaf belum ada perubahan sehingga Suami saranin saya untuk bawa si Kecil periksa di Bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) dekat rumah. Baiklah saya manut saja. Toh, waktu itu niat saya bawa Zhaf  ke Pustu agar diperiksa suhunya karena perkiraan saya di sana pasti ada termometer. 

Eh sesampai di Pustu boro-boro diperiksa pake termometer, periksa pake tangan (menyentuh badan Zhaf) saja tidak. Bidannya langsung meresepkan obat berupa paracetamol, obat puyer dan antibiotik. 

Well, untuk obat paracetamolnya sih saya nggak masalah, tapi obat puyer dan antibiotik nya itu lho! Gara-gara kedua jenis obat tersebut, sakitnya Zhaf yang awalnya saya duga hanya karena mau tumbuh gigi dan tidak membutuhkan OBAT sama sekali berujung dengan drama yang menyedihkan. 

Baca juga Drama Ketika Zhaf Sakit Pertama Kali

Banyak hal yang sebenarnya saya sesali dari kejadian sakit Zhaf pertama kali itu. Sakit yang semestinya tidak perlu berujung dengan drama. Tapi ah sudahlah, setiap mengingat kejadian itu bawaan saya selalu nyesek jadi skip saja yaak. Yang jelas setelah sebulan berlalu dari drama tersebut gigi dua gigi seri tengah bawah Zhaf tumbuh bersamaan. Disusul dengan dua gigi seri tengah atas yang muncul satu per satu. So, di usia 6 bulan giginya sudah nongol empat biji. 

Baca juga Catatan Pertumbuhan dan Imunisasi Zhaf Usia 0-6 Bulan

Tumbuh Gigi Tanpa Drama 

Alhamdulillaah di usia tujuh bulan ini gigi Zhaf bertambah dua biji. Keduanya tumbuh di sebelah kiri dan kanan gigi seri tengah atas. Jadi gigi di atasnya sudah ada empat biji sedangkan gigi bawahnya masih dua biji, so, berapakah gigi Zhaf sekarang? Boleh dibilang pertumbuhan gigi Zhaf lumayan cepat juga atau sesuai dengan pertumbuhan gigi bayi pada umumnya 

Nah, tumbuh gigi tanpa drama yang saya maksud di sini adalah beberapa hari sebelum giginya nongol dia tidak menunjukkan tanda-tanda yang sampai bikin ortunya panik bin cemas. Seperti mendadak panas, susah tidur, sering rewel dan bla bla bla (serupa drama yang terjadi satu bulan sebelum dia tumbuh gigi pertama kali). 

Memang sih setiap mendapati giginya tumbuh lagi, ada yang aneh dari perilakunya. Dan saya selalu curiga kalau dia mulai ogah-ogahan makan, menjadi sedikit rewel apalagi kalau frekuensi BABnya lebih dari biasanya. Nah, kalau sudah curiga gitu pasti saya cek giginya dan ternyata kecurigaan saya dua bulan terakhir ini selalu benar. Dia lagi tumbuh gigi. Paling cuma itu tanda-tanda yang dia alami sehari, dua-tiga hari sebelum saya dapati giginya muncul. Bener-bener nggak ada dramanya, kan? 

Baca juga MPASI 6 Bulan, Belajar Makan

Eniwei, hobi Zhaf sekarang selain suka goyang-goyang pala baby dan tepuk-tepuk tangan, dia suka sekali menggigit. Dapat apa saja pasti dia langsung buka mulut dan haap. Biar muka ayahnya dia digigit, pundak bundanya juga digigit, lebih-lebih jari. 

Jangan coba-coba deh kasih masuk jari ke mulutnya, karena pasti bakal dia gigit kuat-kuat Eitt jangan salah kira lho, meski giginya baru beberapa biji doang tapi kalau menggigit sudah wuaaar biyasa sakitnya. Tapi kadang-kadang saya suka iseng masukkin jari ke mulut Zhaf dan hampir selalu kena gigitannya yang kuat. 

Lucunya, kalau jarinya sendiri yang dimasukkan di mulutnya nggak berani dia gigit kuat-kuat. Giliran jari bundanya atau orang lain saja pasti dia gigit dengan sekuat tenaga, haha. 

Speechless-nya, hal yang saya wanti-wanti dengan penuh was-was dan ketar-ketir kalau Zhaf sudah punya gigi sama sekali tidak terjadi dan semoga nggak bakalan terjadi deh. Tahu kan yang saya maksud. 

Yup, saya takut banget Zhaf bakal doyan gigit puting bundanya kalau sudah punya gigi. Saking takutnya saya sudah pelajari teknik atau cara cepat melepas puting dari gigitan si Kecil, haha. Syukur sampai saat menulis postingan ini Zhaf tidak pernah menggigit saat nenen. Entahlah esok-esok. Yah, semoga saja tidak ada drama menyusui karena gigitan si Kecil, hehe. 

Sekian dulu cerita Minggu ini. 

Semangat Menulis Walau 1 Minggu 1 Cerita :) 

Salam,