Cerita MPASI 6 Bulan : Zhaf Belajar Makan
Ilustrasi gambar : freepik |
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Tak terasa sudah genap sebulan Zhaf makan makanan selain ASI. So, di postingan kali ini saya pengen cuap-cuap dulu mengenai Cerita MPASI Zhaf di usia 6 bulan. Well, kalau kamu sudah baca postingan saya tentang MPASI sebelumnya, pasti tahu dong menu jenis apa yang saya dan suami berikan pada si kecil untuk MPASI pertamanya.
Yup, kami langsung beri Zhaf menu 4 bintang tanpa menu tunggal terlebih dahulu. Eh sebenarnya ada menu tunggalnya juga sih. Tapi menu tunggalnya itu kami jadikan sekadar selingan atau snack buat dia.
Sekilas Mengenai Panduan MPASI WHO 2018
"Kok langsung beri menu 4 bintang, nggak takut si Kecil kena alergi atau sembelit gitu?"
Nggak, ngapain harus takut? Lagipula menunda pemberian menu 4 bintang, terutama yang mengandung protein hewani tidak menghindarkan si kecil dari alergi maupun sembelit yang ada malah kebutuhan nutrisinya tidak langsung terpenuhi.
Sebelumnya saya sempat mengira MPASI WHO tidak kenal istilah menu tunggal. Benar, tapi itu kalau kita mengacu pada panduan MPASI WHO terkini. Kalau konteksnya bicara tentang panduan MPASI WHO yang lama memang yang dianjurkan adalah menu tunggal terlebih dahulu.
Pasalnya, setelah membaca berbagai referensi termasuk dokumen seputar MPASI di grup facebook AIMI, saya tidak menemukan satu pun penjelasan tentang pemberian awal MPASI langsung dengan menu 4 bintang. Padahal rujukan AIMI juga dari panduan MPASI WHO.
Berikut saya kutip penjelasan AIMI mengenai makanan yang diberikan di awal MPASI
Panduan WHO mengisyaratkan agar makanan pertama yang dikenalkan adalah kategori makanan pokok (karbohidrat) sesuai jenis makanan pokok yang dikonsumsi keluarga. Sesuaikan teksturnya dengan syarat tekstur MPASI yang benar. Selanjutnya bisa dikenalkan sayur atau buah. Ketiga jenis makanan itu dapat dikenalkan di awal MPASI karena berkategori alergi rendah. Segerakan sumber lemak, protein nabati dan hewani juga. Untuk perkenalan, setiap bahan baru dikenalkan sebagai menu tunggal atau bisa dicampur dengan bahan yang sudah dikenalkan sebelumnya . Tujuannya agar bayi kenal rasa tiap makanan dan untuk mempermudah pengamatan reaksi alergi yang biasanya muncul beberapa jam sesudah bayi makan.
Dari penjelasan di atas berarti memang iya. Panduan MPASI WHO sebelumnya menganjurkan menu yang diberikan pertama kali adalah menu tunggal, namun tidak ada keterangan harus buah atau sayuran dulu. Malah yang disarankan adalah makanan pokok yang biasa terhidang di meja makan keluarga (baca : nasi yang dilumatkan jadi bubur).
Setelah itu baru dikenalkan secara bertahap jenis sayur dan buah. Untuk pemberian makanan yang mengandung lemak, protein hewani dan nabati pun dianjurkan diberi sesegera mungkin, tidak harus lewat 14 hari atau bahkan sampai menunggu si Kecil usia 7 atau 8 bulan.
Ternyata panduan MPASI WHO terkini yang dimuat dalam booklet panduan MPASI IDAI baru rilis bulan Oktober 2018 lalu. Pantas saja masih sedikit artikel atau informasi mengenai pemberian menu 4 bintang pada awal MPASI. Bahkan rata-rata artikel yang saya baca masih menganjurkan pemberian menu tunggal pada bayi yang baru memulai MPASI.
Kalau kamu nggak sempat baca postingan saya sebelumnya, silakan simak saja gambar di atas. Gambar tersebut sepertinya sudah cukup jelas menerangkan alasan mengapa saya dan suami langsung memberi Zhaf menu 4 bintang pada awal MPASInya. Apalagi kami tidak punya riwayat alergi jadi nggak takut memberikan variasi makanan setiap hari untuk si kecil sejak mulai MPASI.
Tapi kalau kamu dan kelurga punya riwayat alergi, sebaiknya memang ditunda memberikan makanan yang menyebabkan alergi itu selama 2-3 hari pada si Kecil. Misalnya keluarga kamu punya alergi telur namun tidak dengan ikan.
Nah, kamu tetap bisa mengawali MPASI si kecil dengan menu 4 bintang, tapi untuk prohenya jangan dulu berikan telur. Sederhananya seperti itu yang tertera dalam panduan MPASI WHO 2018 dan yang direkomendasikan oleh IDAI.
Momen Perdana Zhaf Mulai MPASI
Tadinya sempat terbersit pula keinginan buat share menu 4 bintang Zhaf tiap hari di akun instagram atau minimal setiap pekan di blog ini tapi nggak jadi ding. Saya merasa nggak sanggup serajin itu, hehe. Jadi saya putuskan saja untuk cuap-cuap terkait MPASI Zhaf minimal sekali sebulan di Kamar Kenangan ini. Itung-itung nambah postingan sebagai kenangan.
Oya, Zhaf mulai diberi MPASI tepat di ulang bulannya yang keenam, tanggal 4 Februari kemarin. Tapi bukan saya yang pertama kali nyuapin melainkan ayahnya. Doi sampai ambil cuti hari itu juga karena tidak ingin melewati momen pertama bayi mungilnya makan.
Dan karena esok harinya tanggal merah (perayaan Imlek) jadi deh selama dua hari pertama Zhaf mendapatkan MPASI, tugas saya cuma dua. Nyiapin makanan dan liatin dia makan.
Urusan nyuapin, ayahnya yang ambil alih. Kali ini saya yang mengalah. Kan ayahnya juga sudah mengalah, yang tadinya ngotot pengen MPASI pertama Zhaf diawali dengan makan pisang alias buah terlebih dahulu akhirnya sudi mengikuti keinginan saya; langsung memberikan Zhaf menu MPASI 4 bintang.
Menu MPASI 4 bintang yang pertama kali saya hidangkan untuk Zhaf adalah nasi merah (karbo), kuning telur ayam kampung (prohe), tempe (prona) dan labu serta tomat sebagai sayurannya. Lemak tambahannya saya pakai minyak goreng yang ada di rumah. Untuk buah, saya kasih buah naga sebagai snack siangnya.
Tahu nggak gimana ekspresi dia waktu pertama kali disodorin makanan selain ASI? Hahah saya juga nggak tahu gimana menggambarkan ekspresinya saat itu, yang jelas lucu banget. Kira-kira ekspresinya kayak mencicipi makanan yang kecut gitu tapi abis itu dia penasaran dan mau coba lagi.
Mana setelah mengenal makanan padat jam tidurnya ikut berubah, haha. Jadi setiap abis makan dia pasti tepar ngantuk berat dan langsung terlelap, hehe. Tapi perubahan jam tidurnya ini hanya berlangsung selama sepekan, selebihnya kembali ke jam tidurnya seperti biasa.
Berikut saya tampilkan list menu 4 bintang di usia 6 Bulan tapi tidak semuanya ya. Ini hanya sebagai contoh.
Tentunya mengawali MPASI dengan memberi menu 4 bintang ini tidak sesimple memberi menu tunggal. Kalau menu tunggal, apalagi buah tinggal disaring, hidangkan. Sedangkan menu 4 bintang? Ya, sebenarnya lumayan simple juga yang penting paham! Bahannya terdiri atas apa-apa saja dan bagaimana cara membuatnya.
Tentunya mengawali MPASI dengan memberi menu 4 bintang ini tidak sesimple memberi menu tunggal. Kalau menu tunggal, apalagi buah tinggal disaring, hidangkan. Sedangkan menu 4 bintang? Ya, sebenarnya lumayan simple juga yang penting paham! Bahannya terdiri atas apa-apa saja dan bagaimana cara membuatnya.
Jadi, menu 4 bintang ini terdiri atas bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur & buah. Selain itu pemberian lemak tambahan (LT) seperti minyak goreng, santan, UB , EVOO, dsb juga sangat dianjurkan. Katanya sih LT ini bisa berfungsi sebagai mood booster MPASI, mencegah si kecil dari sembelit, dan juga membantu menaikkan BB si kecil.
Alhamdulilaah selama sebulan makan dengan menu MPASI 4 Bintang Zhaf nyaris tidak mengalami gejala alergi. Saya bilang nyaris karena pernah suatu hari wajahnya memerah setelah makan.
Saya curiganya sih mungkin dia alergi ikan, karena waktu itu baru pertama kali saya kasih menu prohe berupa ikan. Lantas sorenya saya ganti menu ikan dengan kuning telur, eh ternyata efeknya masih sama. Langsung saja saya ambil kesimpulan kalau merah-merah yang muncul di wajahnya bukan karena ikan melainkan tahu.
Itu pun bukan karena dia alergi tahu. Waktu itu saya yang salah beli tahu. Tahu yang saya beli kayaknya kurang bagus karena dari bau dan rasanya sudah lain tapi masih saja saya hidangkan ke makanannya si kecil. Syukur efeknya nggak terlalu parah, cuma bikin wajahnya merah-merah. Lain hari saya hidangkan lagi menu berupa prona tahu yang saya pastikan masih baru (bukan tahu lama). Hasilnya, Zhaf bebas dari alergi tahu.
Alhamdulillah, sejak diberi MPASI Zhaf juga belum pernah mengalami sembelit. Malah sepekan pertama BABnya rutin 2 hari sekali. Masuk pekan ke dua baru BABnya tiap hari bahkan sempat dua kali dia over BAB 3-4 kali dalam sehari.
Tapi saya sama sekali nggak kepikiran kalau over BABnya itu merupakan tanda giginya bakal tumbuh. Padahal sudah diberitahu sama ortu, biasanya anak yang mau tumbuh gigi itu akan keseringan BAB. Eh ternyata benar, sudah tiga kali frekuensi BABnya melebihi batas biasanya, tiga kali itu pula saya periksa dan mendapati giginya tumbuh.
Jadi berapakah gigi Zhaf sekarang?
Hayoo, siapa jawab tiga. Benar sekali, kamu keliru! Hehe. Gigi Zhaf sekarang sudah ada 4 buah. Dua gigi pertama yang tumbuh sekaligus adalah gigi serinya bagian bawah. Setelah itu tidak lama kemudian nongol lagi satu gigi seri bagian atas. Di sebelahnya ada juga satu gigi yang tumbuh tapi belum nongol. Jadi kalau Zhaf ketawa keliatan lucu deh, kayak ompong gitu, hehe.
Nah, gigi terakhir yang tumbuh di usia 6 bulannya ini yang lumayan bikin dia jadi rewel malah sampai demam. Eh tepatnya sih saya kurang tahu apakah rewel dan demamnya itu disebabkan gigi yang mau tumbuh atau karena sebab lain. Apalagi sekarang memang kondisinya lagi flu. Entahlah yang pastinya, saat menulis cerita ini kondisinya sudah baikan cuma dia makin susah dikasih makan.
Catatan Kecil Seputar MPASI Zhaf di Usia 6 Bulan
At least, di usia 6 bulan ini saya banyak belajar mengenai MPASI. Meski sudah membekali diri dengan belajar sebelum hari H, tetap saja praktiknya saya tidak terhindar dari yang namanya trial and error, hehe.
Jadi gini lho, bekal yang saya persiapkan menjelang MPASI si kecil lebih pada menunya doang. Untuk praktiknya mah saya anggap sepele. Kan cuma masak doang ya, apalagi dengan porsi yang sedikit. So what, ada tiga kesalahan yang saya buat selama sebulan pertama menyiapkan MPASI Bunay ini :
Pertama
Hari pertama Zhaf makan, saya excited sekali bangun subuh-subuh buat masak. Tapi saya luput masalah porsinya. Padahal suami sudah ingatin, masak buburnya (beras merah) jangan kebayakan ya cukup satu atau dua sdm saja. Kayaknya lebih pinter suami yang masak nih daripada saya. Eh saya masaknya kebanyakan (porsi sepiring untuk orang dewasa bo'). Ujung-ujung saya terpaksa menghabiskan sisa bubur yang rasanya hambar itu. Hiks.
Kedua,
Memilih beras merah sebagai karbo pertama yang dicicipi Zhaf juga sepertinya merupakan keputusan saya yang keliru. Masalah seumur-umur saya nggak pernah masak beras merah. Baru tahu jenis beras yang satu ini pun menjelang si kecil MPASI.
Mana waktu itu saya sama sekali nggak kepikiran mau googling cara masak atau bikin bubur beras merah karena mengira proses masaknya sama saja dengan beras putih.
Alhasil, saya sempat panik di dapur karena beras merahnya seolah tak kunjung menjadi bubur. Padahal sudah hampir sejaman deh saya masaknya. Mana si kecil sudah nangis-nangis mau nenen, ayahnya juga nggak sabaran nunggu makanannya. Owalah.
Kacau banget nih momen pertama Zhaf makan gara-gara Bundanya nggak tahu, masak beras merah memang membutuhkan waktu yang lama Well, belakangan baru saya tahu, kalau mau masak beras merah sebaiknya direndam dulu semalaman biar cepat mateng.
Ketiga,
Masih sama seperti beras merah, sebelumnya saya juga belum pernah masak kacang merah, cuma pernah makan saja. Lagi-lagi sebelum masak beras merah saya juga nggak sempat googling atau nanya ke siapa gitu. Langsung masak aja. Pas masak baru terlintas kira-kira berapa lama ya masaknya?
Jadilah saya kabur ke kamar dengan niat mau googling. Tanpa sadar kalau saya sudah meninggalkan panci berisi rebusan kaca merah dengan kondisi tertutup dengan nyala api yang lumayan besar (lupa saya kecilkan).
Sementara asyik baca resep di cookpad, tercium bau tidak enak dari dapur. Sekalinya saya tengokin alamaaak kacang merahnya sudah berubah jadi kacang hitam karena hangus, haha. Gagal deh Zhaf makan prohe kacang merah hari itu. Sampai sekarang juga belum sempat sajikan kacang merah di menu 4 bintangnya.
Selain tiga kesalahan tersebut, catatan berikut sebagai tambahan saja, sih. Semoga bisa bermanfaat juga buat kamu yang baru atau akan menghadapi MPASI.
Panduan MPASI. Panduan MPASI WHO menurut saya simple saja kok. Nggak perlu dibuat repot. Cukup pakai bahan yang biasa ada di kulkas dan dihidangkan di meja makan keluarga. Makanya masalah menu ini saya nggak mau terlalu banyak kepoin menu orang lain, karena setiap keluarga punya stok bahan makanan sendiri-sendiri.
Ada yang tiap pekan mampu beli ikan salmon, ayam, daging, serta berbagai macam buah-buahan, dsb tapi ada juga yang baru bisa beli salah satu dari jenis prohe itu per dua atau sebulan sekali. Yah semua tergantung budget, Intinya yang penting menu 4 bintang yang terdiri atas karbo, prohe, prona, sayur & buah plus LT untuk si kecil dapat terpenuhi.
Peralatan MPASI. Saya mungkin termasuk tipe ortu yang tidak terlalu heboh mengenai peralatan MPASI. Nggak mau juga nuntut suami belikan macam-macam peralatan MPASI yang harganya selangit. Lagipula saya juga bukan ibu pekerja jadi nggak terlalu butuh-butuh alat yang seperti itu (tahu kan alat yang saya maksud).
So saya cuma manfaatkan peralatan konvesional saja yang ada di dapur. Dan sejauh ini peralatan yang paling penting alias paling sering saya gunakan untuk membuat MPASI Bunay adalah saringan, sendok, pisau, talenan, panci untuk rebus atau kukus, tempat-tempat kecil dan peralatan makan si kecil.
MPASI instan or homemade? Dari awal saya memang sudah komit, Zhaf harus makan masakan bundanya saja alias masakan homemade namun itu bukan berarti saya anti sama yang instan. Waktu ASIX kemarin memang saya fanatik sekali, bahkan setetes air yang masuk ke mulutnya saja itu menurut saya haram.
Tapi untuk masalah MPASI ini, saya nggak mau terlalu fanatik. Jadi waktu ayahnya berinisiatif mau beliin Zhaf biskuit bayi buat selingannya saya iyakan saja asal jangan bubur. Kalau bubur bisa saya buatkan sendiri, tapi kalau biskuit, saya angkat tangan deh, hehe.
Itulah sedikit cerita MPASI Zhaf di Usia 6 bulan. Belum banyak dramanya sih tapi dia sudah mulai menunjukkan gejala GTM. Padahal pekan-pekan awal MPASI dia makannya masih lahap, jarang meninggalkan sisa. Tapi sekarang, duh jangan ditanya. Disodorin makanan eh dianya ogah-ogahan buka mulut, aseli bikin Bundanya gregeeet abis deh, hehe.
Sampai jumpa di Cerita MPASI Zhaf selanjutnya.
Baca juga
47 komentar untuk "Cerita MPASI 6 Bulan : Zhaf Belajar Makan"
Memang, menu MPASI ini baru2 ini rilis, jadi informasi terkait Mpasi masih sedikit sekali kalau secara umum.
Masyarakat umum biasanya kurang mengenal panduan Mpasi Who ini, kecuali yang baru-baru ini melahirkan karena mendapatkan sosialisasi.
(Saya sebenarnya masih single, cuma dapat cerita dari kakak-kakak saya, khususnya kakak yang kerja sebagai perawat).
Semoga artikel ini semoga dapat bertemu dengan mereka yang membutuhkan ya Kak.
Bermanfaat sekali.
Terima kasih.
Sehat terus ya Bunay. :)
berasa kayak ponakan sendiri.
anyway, saya senang karena meskipun artikel ini tentang tumbuh kembang si kecil, tapi tidak sembarangan memuat gambar si kecil. padahal biasanya ibu-ibu yang punya anak bayi itu heboh lua biasa untuk memamerkan si kecil. kapan saja dan di mana saja.
Tapi serius baru tahu ada panduan baru, panduan baru ini sama seperti cara ibu saya kasih makanan dulu, bintang 4. Padahal kapan hari pernah bilang ke ibu bahwa MPASI sekarang pemberiannya tunggal. Hihi.. Harus-sering-sering upate nih.. :D
sabar selalu ya mba Siska, nikmatin waktu bersama anak-anak hehehe melihat tumbuh kembangnya sungguh menyenangkan
saya juga anak pertama pengennya sih Homemade ajaa, eeh malah anaknya malas makan maunya nenen saja.. makanya pas anak kedua (plus saya juga sudah kembali jadi ibu pekerja) jadilah homemade oke, instan hayookk ajaahh..
semangat makan ya Bunay, moga gak banyak drama ya soal MPASI nya :)
Sekarang udah gak GTM lagi sih, tapi maunya makan nyempil sama menu-menu kita di rumah. Bukan fokus makan sama apa yang disiapkan buat dia. Hahahah..mana mana aja deh yang penting mau makan.
Btw bunda dan ayahnya rajin dan pinter banget nih bikin-bikin MPASI. Jempol, deh. Patut dicontoh :)
Akhirnya tau MPASI itu apa, meskipun jarang dengar juga~
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.