Lima Keinginan di 2019
Tahun baru. Harapan baru. Setidaknya ada lima hal yang ingin saya lakukan di tahun 2019. Yuk intip 5 keinginan itu di sini.
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØْÙ…َÙ†ِ اارَّØِيم
Tak terasa sudah di penghujung tahun lagi. Begitu cepat
waktu berlalu. Padahal rasanya baru kemarin saya menggenapkan separuh dien
bersama lelaki yang jauh-jauh datang ke Papua, hanya untuk menjemput jodohnya
ini lalu membawaku kembali ke Sulsel. Rasanya baru kemarin saya dan suami
menanti kehadiran buah hati dengan segenap doa dan ikhtiar yang akhirnya diperkenankan
Allah di tujuh bulan pernikahan kami.
Baca juga Reminder
di Tujuh Bulan Pernikahan
Rasanya baru kemarin pula si bunay masih ada dalam perut
saya dan tahu-tahu kini dia sudah menjelma bayi empat bulan yang lucu nan
menggemaskan. Yang dua bulan kemarin kerjaannya cuma tidur, nangis dan nenen
saja eh sekarang sudah pinter diajak main. Yang sejak usia tiga bulan sudah
hobi teriak-teriak, narik-narik dan tendang-tendang. Maa syaa Allah. Bahkan
sampai detik ini, saya kadang-kadang masih merasa seperti sedang bermimpi,
telah menjadi seorang ibu.
Qadarullaah, satu
persatu keinginan yang kusenyapkan dalam doa dan tertuang dalam buku catatan
kecilku dari dua tahun lalu akhirnya terwujud. Mulai dari ingin menikah sebelum
menginjak umur seperempat abad, hamil di usia seperempat abad hingga akhirnya
resmi menyandang gelar IRT di usia yang telah menyentuh angka 26 ini. Namun,
meski status sebagai seorang istri dan ibu telah melekat pada diri ini, bukan
berarti impian saya untuk menjadi seorang istri shalihah dan ibu yang mencetak
anak-anak yang shalih(ah) telah tergapai. Demi menggapai kedua impian tersebut, PR
saya masih banyak.
Jadi jika ditanya lima hal apa saja yang ingin saya lakukan
di tahun 2019 sesuai tema tantangan hari ke-tujuhbelas ini, maka keinginan saya
tidak muluk-muluk dan jauh-jauh dari kedua impian tersebut. Tentunya, setiap
orang selalu ingin menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, begitupula
dengan saya. So, untuk menjadi lebih baik di tahun 2019, lima hal
ini yang ingin saya lakukan sebagai seorang ibu rumah tangga yang doyan
ngeblog
Shalihah
Jadi istri shalihah ternyata
nggak gampang ya. Well, saya
baru menyadarinya semenjak menjadi seorang istri. Dari dulu impian terbesar
saya memang ingin menjadi istri shalihah. Kenapa? Jawabannya simple saja.
Saya ingin masuk surga dan selama ini (sebelum menikah) yang tertanam dalam
pikiran saya, cara paling gampang masuk surga adalah dengan menjadi istri
shalihah. Kenapa harus jadi istri shalihah? Biarlah Sabda Rasul di bawah ini yang menjawabnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihiwassalam bersabda ;
"Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suami
ridho padanya maka ia akan masuk surga" (HR Tirmidzi)
Yup, karena surga seorang istri ada pada keridhoan suaminya
dan syarat untuk mendapatkan keridhoan suami ya harus shalihah, kan? Lagipula
mana mungkin suami ridho dengan istri durhaka yang sifatnya seperti istri nabi
Nuh dan nabi Luth.
Bahkan saking mudahnya, seorang istri bebas memilih pintu
surga manapun yang ia mau hanya dengan menjalankan empat hal ini.
Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bersabda ;
“Jika seorang wanita menunaikan
shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati
suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga
dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad).
Right, dua hadis tersebut yang saya jadikan
dalih kemarin-kemarin, namun setelah menikah dan merasakan sendiri bagaimana
rasanya menjadi seorang istri, saya baru tersentak dengan hadis yang satu ini.
Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bersabda ;
“Dan aku melihat neraka. Aku belum
pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku
lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya,
“Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau,
“Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak,
melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami).
Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu
waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan
di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat
kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
See! Seorang istri dengan mudah bisa masuk surga karena ketaatan
pada suaminya, pun dengan mudah tergelincir ke neraka karena kekufuran pada
suaminya.
Sekali lagi ini yang baru saya sadari, jadi istri shalihah
ternyata nggak gampang. Tadinya saya pikir, setelah menikah impian saya menjadi
istri shalihah bakal segera terwujud. Nyatanya setelah jadi istri pun, saya
masih jauh dari sosok shalihah. Masih teseok-seok menggapai shalihah. Apalagi
jika throwback sikap saya terhadap suami semenjak menikah.
Hiks😢 Tak
perlulah saya jelaskan detailnya seperti apa, yang jelas di tahun 2019 dan
tahun-tahun mendatang saya akan berusaha untuk menjadi shalihah. Jadi istri
yang ketika dipandang menyejukkan mata suami. Yang taat ketika diperintah lagi
pandai memelihara diri. In syaa Allaah.
Bukan lagi semata-mata karena saya ingin masuk surga, tapi
karena semenjak menikah saya mulai paham akan satu hal. Menjadi shalihah adalah
kewajiban seorang istri terhadap suaminya.
Baca juga Impian Gadis Pemimpi
Cerdas
Jadi bunda yang cerdas untuk bunay. Yup, seorang ibu baik yang bekerja di rumah maupun di
luar rumah dituntut harus cerdas, kan? Kalau nggak cerdas, apa jadinya
nasib generasi penerus bangsa ini, eh pengibaratannya nggak usah jauh-jauh deh.
Saya juga nggak bisa bayangkan apa jadinya bunay kalau bundanya nggak cerdas.
Mau mengajar pake apa? Mau mendidik bagaimana?
Untuk bisa mengajar dan mendidik
anaknya orang (baca: siswa) saja seseorang dituntut harus jadi sarjana dulu
apalagi mendidik anak sendiri. Trus mau bilang, ngapain sekolah tinggi-tinggi
kalau cita-citanya cuma jadi ibu rumah tangga. Apa gunanya sarjana kalau nggak
kerja di kantoran?
Wong, ibu-ibu
yang sudah sarjana saja masih banyak yang belum becus mengurus anak apalagi
yang nggak sarjana. Meski sudah menyabet gelar sarjana pun saya masih merasa
belum jadi ibu yang cerdas, bahkan ilmu saya tentang parenting masih
sangat-sangat minim. Saya masih perlu belajar lebih banyak lagi. Dan memang
untuk menjadi cerdas, seorang ibu harus selalu belajar, belajar dan belajar,
kan?
Produktif
Jadi ibu rumah tangga yang produktif. Sebenarnya saya sudah pernah nulis tips agar IRT tetap bisa produktif, meskipun pekerjaannya hanya di rumah. Namun tahun ini terasa benar, produktivitas saya menurun banget, hiks. Entah karena pengaruh hormon saat saya hamil atau perubahan yang saya alami setelah melahirkan. Apapun itu, yang jelas tahun 2019 saya harus bisa kembali jadi IRT yang produktif. Kalau bisa jauh lebih produktiflah, karena semenjak kehadiran bunay, tugas saya telah bertambah berkali-kali lipat.
Konsisten
Jadi Perempuan yang Konsisten. Harus saya akui, saya termasuk perempuan yang nggak konsisten. Meski tiap tahun selalu bikin target harus konsisten ngaji minimal satu hari satu juz, konsisten nulis minimal satu tulisan tiap pekan, konsisten ngeblog minimal dengan blogwalking tiap hari, konsisten membaca buku minimal satu buku satu bulan dan bla, bla tapi nyatanya. Aih, saya selalu gagal menjalankan hal yang satu ini. Di awal-awal saja semangat banget, ujung-ujungnya cuma bisa gigit jari. Nyatanya untuk bisa konsisten memang sangat sangat sulit, yah meskipun sulit poin ini bakal tetap menjadi keinginan saya di tahun 2019 dan tahun-tahun setelahnya.
Profesional
Jadi Blogger yang Profesional. Nah, karena saya seorang ibu rumah tangga yang doyan ngeblog, maka poin yang satu ini juga cukup penting buat saya. Tentunya motif saya untuk jadi blogger yang professional bukan semata-mata untuk memonitize blog, tapi karena saya pengen ke depannya Kamar Kenangan ini bisa jadi lebih baik, bisa meningkat traffic-nya, bisa lebih bagus konten-kontennya, bisa lebih banyak pengunjungnya dan lain sebagainya. Dan semoga semua itu bisa terwujud di tahun 2019.
Demikian my wishlist to do in 2019, kalau wishlist kamu
tahun depan apa nih? Share yuk di kolom komentar
Salam,
3 komentar untuk "Lima Keinginan di 2019"
buat wishlist itu mudah, melakukannya yang rada sulit (aku begitu itu) :D
Mudah2an apa yang diharapkan di tahun 2019 tercapai yah mba, amiin 😊
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.