#Jadi Bisa Menjemput Jodoh dengan Traveloka
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Jarak bukanlah penghalang bagi sepasang insan yang ditakdirkan berjodoh. Walau terpisah antar pulau atau benua sekali pun, bila Tuhan sudah menetapkan, yang namanya jodoh pasti bertemu jua.
Teknologi yang berkembang pesat dan semakin canggih di era digital ini tentu sangat memudahkan kita dalam berinteraksi jarak jauh, termasuk ketika hendak berproses menjemput jodoh dan ya, saya sudah membuktikannya.
Saat pertemuan itu saya masih berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi yang ada di kota Makassar. Pasca wisuda tahun 2014 silam saya balik ke tanah kelahiran di Papua, meninggalkan Makassar tanpa pernah menyangka bahwa jodoh saya ternyata adalah lelaki yang pernah saya temui sekali di kota yang telah saya tinggalkan. Kalau diingat-ingat kembali proses yang telah kami lalui rasanya seperti sulit dicerna akal tapi ya begitulah jodoh. Tuhan selalu punya cara terbaik menyatukan sepasang insan yang ditakdirkan bersatu.
Proses yang kami lalui pun terbilang singkat. Bahkan jarak antara waktu setelah lamaran dan tanggal pernikahan cuma berselang sebulan. Ditambah interaksi kami sebatas mengandalkan komunikasi jarak jauh. Tentu banyak yang harus kami persiapkan dalam jangka waktu sesingkat itu dengan keterbatasan interaksi. Mulai dari urus undangan, dokumen surat nikah di KUA, fitting baju pengantin, menentukan gedung resepsi, mencari tempat jasa make up sampai hal yang tak kalah penting, urusan perjalanan.
Ya, karena jarak saya dan calon suami hingga tiga hari menjelang hari H masih terbentang pulau sehingga lancarnya acara pernikahan kami tentu sangat bergantung juga dengan lancarnya perjalanan yang bakal ditempuh calon suami. Bayangkan saja, bila perjalanannya terkendala sesuatu maka kemungkinan rencana pernikahan kami bisa terancam batal terlaksana.
Well, saya cukup was-was dengan urusan yang satu ini. Bagaimana bila calon suami kehabisan tiket pesawat atau dapat tiket pesawat di luar budget yang dia siapkan mengingat persiapan pernikahan kami saja sudah menghabis begitu banyak biaya, atau bagaimana bila di waktu keberangkatan suami kehilangan tiket pesawatnya atau parahnya sampai ketinggalan pesawat. Demikian hal-hal yang mengacaukan pikiran saya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang saya khawatirkan, calon suami di sana ternyata sudah lebih dulu bertindak. Rencana penerbangannya ke Papua tanggal 13 April 2017 dan dia sudah booking tiket langsung pulang-pergi sejak tanggal 20 Maret 2017 lewat salah satu layanan pemesanan tiket pesawat online yang menurutnya recomended banget. Layanan yang sama juga dia pilih saat memesan tiket pesawat untuk sang kakek yang turut mendampinginya.
Nah, mengenai layanan pemesanan tiket pesawat online yang dimaksud, tentu sudah tidak asing di telinga saya. Zaman sekarang siapa sih yang tidak kenal dengan Traveloka. Orang-orang di sekeliling saya sering membicarakan kemudahan yang mereka rasakan ketika melakukan perjalanan udara tanpa perlu dipusingkan dengan persoalan yang berhubungan dengan tiket pesawat. Menurut mereka, bila ingin memesan tiket pesawat yang praktis dan terjangkau, Traveloka jawaban terbaiknya.
Entahlah, saya tidak bisa memastikan kebenaran pendapat tersebut karena saat itu saya belum pernah memesan tiket pesawat via Traveloka. Wong naik pesawat saja baru sekali, waktu balik ke Papua 2014 lalu. Urusan tiket waktu itu saya serahkan ke saudara yang membantu mencari agen travel yang menjual tiket pesawat. Saya lepas tangan karena di benak saya urusan beli tiket apalagi tiket pesawat termasuk urusan yang ribet.
Namun saya keliru besar. Booking tiket pesawat ternyata sangat mudah, dan simple. Tidak ribet sama sekali. Asal bookingnya di Traveloka. Ini beneran lho. Saya setuju dengan yang dikatakan suami. Layananan Traveloka, recommended banget. Saya berani jamin deh, karena sudah membuktikannya sendiri.
Delapan hari pasca acara nikah, saya ikut terbang ke Makassar bersama lelaki yang telah sah berstatus sebagai suami saya. Kami honeymoon selama sepekan di sana kemudian saya balik lagi ke Papua karena urusan pekerjaan yang belum kelar. Kami LDM selama sebulan sebelum akhirnya saya hijrah ikut suami menetap di Makasar. Terhitung dalam waktu dua bulan itu saya melakukan perjalanan udara bolak-balik Biak-Makassar dan memesan tiket sampai tiga kali yang semuanya saya percayakan pada layanan Traveloka, ke depannya pun jika ingin melakukan perjalanan jauh saya dan suami tidak akan ragu memilih jasa layanan tersebut. Karena memang sangat memuaskan dan tidak mengecewakan. FYI, dari Serui saya masih harus menyeberang pulau lagi menuju bandara Biak. Karena dari Serui tidak ada penerbangan langsung ke Makassar. Begitu pun sebaliknya.
Mengapa Taveloka?
Yang pasti pesan tiket di traveloka nggak bakal bikin kita rugi deh. Yang ada malah kita yang untung, terutama dalam menghemat tiga hal ini.
Hemat Waktu - pesan tiket pesawat di Traveloka tidak memerlukan waktu banyak kok, setidaknya kita nggak perlu membuang-buang waktu mencari atau datang ke agen penjualan tiket pesawat cukup stay at home or office, buka applikasi Traveloka di gadget, ikuti petunjuknya dan dalam hitungan kurang menit kita sudah dapat memiliki e-tiket pesawat yang kita booking.
Hemat Biaya - Traveloka juga sering menawarkan promo yang menggiurkan lho. So, kita tidak perlu pusing mencari info harga tiket dari maskapai penerbangan, karena semua sudah tertera jelas di layanan Traveloka. Yang kita lakukan tinggal memilih maskapai dengan harga tiket yang paling murah atau memilih maskapai yang harga tiketnya sesuai dengan budget yang telah disiapkan.
Hemat Bahan - Kita pun tidak perlu khawatir kalau-kalau e-tiket kita tercecer, hilang atau lupa terbawa asal gadget ada dalam genggaman kita. Karena tiket yang dipesan di Traveloka tidak perlu dicetak. Cukup tunjukkan nomor booking e-tiket yang dikirim Traveloka ke email atau lewat sms ke nomor kontak yang tersimpan di gadget kita ke petugas biaya. Simple, kan?
Salah Satu Fitur Unggulan Traveloka
Selain unggul di penghematan, banyak fitur lain yang ditawarkan layanan jasa Traveloka namun ada satu fitur unggulan yang menarik perhatian saya. Jadi, bukan tidak mungkin setelah memesan tiket jauh-jauh hari, menjelang keberangkatan kita dihadapkan dengan keadaan penting dan mendesak yang memaksa kita untuk mengubah jadwal atau bahkan berganti maskapai.
Hal inilah yang saya dan suami alami dua hari pasca nikah. Ada kepentingan si kakek yang mengharuskan beliau balik duluan ke Makassar padahal suami sudah memesankan tiket pulang (termasuk perginya) sekaligus. Awalnya kami sempat bingung dan pusing mengatur jadwal kepulangan kakek. Sayang bila e-tiket yang sudah di-booking dibatalkan begitu saja dan diganti dengan pesan tiket yang baru dengan harga yang lumayan menguras budget. Apalagi jika tidak ada tawaran promo. Sementara pencairan dana tiket sebelumnya tidak mungkin selesai dalam sehari, perlu ditunggu lagi.
Syukurnya, ketika bertanya ke eyang google, ternyata di Traveloka ada fitur unggulan yang dapat mengubah jadwal penerbangan, sehingga kita tidak perlu membatalkan tiket yang sudah terlanjur dipesan dan membeli tiket baru. Pun tidak usah repot menelepon pihak maskapai. Cukup dengan menggunakan fitur Easy Reschedule.
Cara menggunakan fitur yang satu ini juga tidak sulit. Pastikan sudah ada applikasi Traveloka di smartphone kita atau buka website Traveloka via dekstop. Kemudian log in. Pilih menu pesanan saya. Pilih e-tiket yang hendak diubah lalu klik reschedule. Selanjutnya ikuti petunjuk yang ada. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Jika beruntung, kita bisa mendapatkan harga tiket baru yang lebih murah daripada harga tiket lama, selisih uangnya bakal dikirim kembali ke rekening kita setelah dipotong biaya reschedule dan biaya administrasi dari maksapai. Namun saat melakukan reschedule untuk kepulangan kakek ternyata harga tiketnya lebih mahal daripada tiket yang dipesan sebelumnya sehingga kami harus mentransfer biaya tambahan sekitar Rp400.000 plus biaya reschedule sebesar Rp 15.000. Dengan adanya fitur Easy Reschedule ini kita tidak perlu khawatir bila perjalanan yang sudah direncanakan di traveloka mengalami perubahan. Akhirnya setelah e-tiket kakek yang baru terbit beliau bisa balik duluan ke Makassar.
Tinggal saya berdua dan suami yang masih menikmati masa pengantin baru. Kami menyusul beberapa hari kemudian dengan melakukan perjalanan berdua dan itu rasanya . . . sungguh tak bisa dibayangkan. Saya merasa seperti dan mimpi. Dan inilah mimpi saya.
#Jadi Bisa menjemput Jodoh dengan Traveloka😍
Sumber Gambar : Website Traveloka
Jarak bukanlah penghalang bagi sepasang insan yang ditakdirkan berjodoh. Walau terpisah antar pulau atau benua sekali pun, bila Tuhan sudah menetapkan, yang namanya jodoh pasti bertemu jua.
Teknologi yang berkembang pesat dan semakin canggih di era digital ini tentu sangat memudahkan kita dalam berinteraksi jarak jauh, termasuk ketika hendak berproses menjemput jodoh dan ya, saya sudah membuktikannya.
Tujuh bulan lalu saya menjalani proses menuju halal dengan lelaki yang menetap di Makassar sementara saya tinggal di Papua. Tepatnya di kota Serui, Kepulauan Yapen. Jarak yang terbentang di antara kami tidak bisa dibilang dekat. Bila melewati jalur laut dari Pelabuhan Makassar ke Pelabuhan tempat tinggal saya bisa memakan waktu sampai lima hari empat malam di atas kapal. Namun tentu saja bila menempuh jalur udara perjalanan tersebut bisa dibilang dekat karena hanya memakan waktu sekitar empat sampai lima jam (dengan dua kali penerbangan).
Berhubung saya dan calon suami tak bisa meninggalkan pekerjaan masing-masing sehingga proses yang kami lewati mulai dari tahap kenalan, lamaran hingga persiapan melangsungkan pernikahan dari bulan Januari hingga awal bulan April lalu kami komunikasikan secara tidak langsung lewat telepon atau chatting.
Baru dua hari menjelang pernikahan calon suami saya didampingi kakeknya terbang dari pulau Sulawesi ke Pulau Papua dan kami baru bertemu untuk kedua kalinya satu hari menjelang hari H. Oh ya, pertemuan pertama kami berlangsung tiga tahun sebelumnya saat menghadiri acara meet up sebuah komunitas sosial di kota Makassar. Berawal dari pertemuan tersebut kami jadi berteman di social media namun tidak sampai menjalin komunikasi secara intens. Sempat sih ngobrol sebatas kenalan tapi via chat saja.
Saat pertemuan itu saya masih berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi yang ada di kota Makassar. Pasca wisuda tahun 2014 silam saya balik ke tanah kelahiran di Papua, meninggalkan Makassar tanpa pernah menyangka bahwa jodoh saya ternyata adalah lelaki yang pernah saya temui sekali di kota yang telah saya tinggalkan. Kalau diingat-ingat kembali proses yang telah kami lalui rasanya seperti sulit dicerna akal tapi ya begitulah jodoh. Tuhan selalu punya cara terbaik menyatukan sepasang insan yang ditakdirkan bersatu.
Proses yang kami lalui pun terbilang singkat. Bahkan jarak antara waktu setelah lamaran dan tanggal pernikahan cuma berselang sebulan. Ditambah interaksi kami sebatas mengandalkan komunikasi jarak jauh. Tentu banyak yang harus kami persiapkan dalam jangka waktu sesingkat itu dengan keterbatasan interaksi. Mulai dari urus undangan, dokumen surat nikah di KUA, fitting baju pengantin, menentukan gedung resepsi, mencari tempat jasa make up sampai hal yang tak kalah penting, urusan perjalanan.
Ya, karena jarak saya dan calon suami hingga tiga hari menjelang hari H masih terbentang pulau sehingga lancarnya acara pernikahan kami tentu sangat bergantung juga dengan lancarnya perjalanan yang bakal ditempuh calon suami. Bayangkan saja, bila perjalanannya terkendala sesuatu maka kemungkinan rencana pernikahan kami bisa terancam batal terlaksana.
Well, saya cukup was-was dengan urusan yang satu ini. Bagaimana bila calon suami kehabisan tiket pesawat atau dapat tiket pesawat di luar budget yang dia siapkan mengingat persiapan pernikahan kami saja sudah menghabis begitu banyak biaya, atau bagaimana bila di waktu keberangkatan suami kehilangan tiket pesawatnya atau parahnya sampai ketinggalan pesawat. Demikian hal-hal yang mengacaukan pikiran saya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang saya khawatirkan, calon suami di sana ternyata sudah lebih dulu bertindak. Rencana penerbangannya ke Papua tanggal 13 April 2017 dan dia sudah booking tiket langsung pulang-pergi sejak tanggal 20 Maret 2017 lewat salah satu layanan pemesanan tiket pesawat online yang menurutnya recomended banget. Layanan yang sama juga dia pilih saat memesan tiket pesawat untuk sang kakek yang turut mendampinginya.
Nah, mengenai layanan pemesanan tiket pesawat online yang dimaksud, tentu sudah tidak asing di telinga saya. Zaman sekarang siapa sih yang tidak kenal dengan Traveloka. Orang-orang di sekeliling saya sering membicarakan kemudahan yang mereka rasakan ketika melakukan perjalanan udara tanpa perlu dipusingkan dengan persoalan yang berhubungan dengan tiket pesawat. Menurut mereka, bila ingin memesan tiket pesawat yang praktis dan terjangkau, Traveloka jawaban terbaiknya.
Entahlah, saya tidak bisa memastikan kebenaran pendapat tersebut karena saat itu saya belum pernah memesan tiket pesawat via Traveloka. Wong naik pesawat saja baru sekali, waktu balik ke Papua 2014 lalu. Urusan tiket waktu itu saya serahkan ke saudara yang membantu mencari agen travel yang menjual tiket pesawat. Saya lepas tangan karena di benak saya urusan beli tiket apalagi tiket pesawat termasuk urusan yang ribet.
Namun saya keliru besar. Booking tiket pesawat ternyata sangat mudah, dan simple. Tidak ribet sama sekali. Asal bookingnya di Traveloka. Ini beneran lho. Saya setuju dengan yang dikatakan suami. Layananan Traveloka, recommended banget. Saya berani jamin deh, karena sudah membuktikannya sendiri.
Delapan hari pasca acara nikah, saya ikut terbang ke Makassar bersama lelaki yang telah sah berstatus sebagai suami saya. Kami honeymoon selama sepekan di sana kemudian saya balik lagi ke Papua karena urusan pekerjaan yang belum kelar. Kami LDM selama sebulan sebelum akhirnya saya hijrah ikut suami menetap di Makasar. Terhitung dalam waktu dua bulan itu saya melakukan perjalanan udara bolak-balik Biak-Makassar dan memesan tiket sampai tiga kali yang semuanya saya percayakan pada layanan Traveloka, ke depannya pun jika ingin melakukan perjalanan jauh saya dan suami tidak akan ragu memilih jasa layanan tersebut. Karena memang sangat memuaskan dan tidak mengecewakan. FYI, dari Serui saya masih harus menyeberang pulau lagi menuju bandara Biak. Karena dari Serui tidak ada penerbangan langsung ke Makassar. Begitu pun sebaliknya.
Mengapa Taveloka?
Yang pasti pesan tiket di traveloka nggak bakal bikin kita rugi deh. Yang ada malah kita yang untung, terutama dalam menghemat tiga hal ini.
Hemat Waktu - pesan tiket pesawat di Traveloka tidak memerlukan waktu banyak kok, setidaknya kita nggak perlu membuang-buang waktu mencari atau datang ke agen penjualan tiket pesawat cukup stay at home or office, buka applikasi Traveloka di gadget, ikuti petunjuknya dan dalam hitungan kurang menit kita sudah dapat memiliki e-tiket pesawat yang kita booking.
Hemat Biaya - Traveloka juga sering menawarkan promo yang menggiurkan lho. So, kita tidak perlu pusing mencari info harga tiket dari maskapai penerbangan, karena semua sudah tertera jelas di layanan Traveloka. Yang kita lakukan tinggal memilih maskapai dengan harga tiket yang paling murah atau memilih maskapai yang harga tiketnya sesuai dengan budget yang telah disiapkan.
Hemat Bahan - Kita pun tidak perlu khawatir kalau-kalau e-tiket kita tercecer, hilang atau lupa terbawa asal gadget ada dalam genggaman kita. Karena tiket yang dipesan di Traveloka tidak perlu dicetak. Cukup tunjukkan nomor booking e-tiket yang dikirim Traveloka ke email atau lewat sms ke nomor kontak yang tersimpan di gadget kita ke petugas biaya. Simple, kan?
Salah Satu Fitur Unggulan Traveloka
Selain unggul di penghematan, banyak fitur lain yang ditawarkan layanan jasa Traveloka namun ada satu fitur unggulan yang menarik perhatian saya. Jadi, bukan tidak mungkin setelah memesan tiket jauh-jauh hari, menjelang keberangkatan kita dihadapkan dengan keadaan penting dan mendesak yang memaksa kita untuk mengubah jadwal atau bahkan berganti maskapai.
Hal inilah yang saya dan suami alami dua hari pasca nikah. Ada kepentingan si kakek yang mengharuskan beliau balik duluan ke Makassar padahal suami sudah memesankan tiket pulang (termasuk perginya) sekaligus. Awalnya kami sempat bingung dan pusing mengatur jadwal kepulangan kakek. Sayang bila e-tiket yang sudah di-booking dibatalkan begitu saja dan diganti dengan pesan tiket yang baru dengan harga yang lumayan menguras budget. Apalagi jika tidak ada tawaran promo. Sementara pencairan dana tiket sebelumnya tidak mungkin selesai dalam sehari, perlu ditunggu lagi.
Syukurnya, ketika bertanya ke eyang google, ternyata di Traveloka ada fitur unggulan yang dapat mengubah jadwal penerbangan, sehingga kita tidak perlu membatalkan tiket yang sudah terlanjur dipesan dan membeli tiket baru. Pun tidak usah repot menelepon pihak maskapai. Cukup dengan menggunakan fitur Easy Reschedule.
Easy Reschedule adalah fitur yang memungkinkan kita mengubah dan mengatur sendiri rencana penerbangan kita.
Cara menggunakan fitur yang satu ini juga tidak sulit. Pastikan sudah ada applikasi Traveloka di smartphone kita atau buka website Traveloka via dekstop. Kemudian log in. Pilih menu pesanan saya. Pilih e-tiket yang hendak diubah lalu klik reschedule. Selanjutnya ikuti petunjuk yang ada. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Jika beruntung, kita bisa mendapatkan harga tiket baru yang lebih murah daripada harga tiket lama, selisih uangnya bakal dikirim kembali ke rekening kita setelah dipotong biaya reschedule dan biaya administrasi dari maksapai. Namun saat melakukan reschedule untuk kepulangan kakek ternyata harga tiketnya lebih mahal daripada tiket yang dipesan sebelumnya sehingga kami harus mentransfer biaya tambahan sekitar Rp400.000 plus biaya reschedule sebesar Rp 15.000. Dengan adanya fitur Easy Reschedule ini kita tidak perlu khawatir bila perjalanan yang sudah direncanakan di traveloka mengalami perubahan. Akhirnya setelah e-tiket kakek yang baru terbit beliau bisa balik duluan ke Makassar.
Tinggal saya berdua dan suami yang masih menikmati masa pengantin baru. Kami menyusul beberapa hari kemudian dengan melakukan perjalanan berdua dan itu rasanya . . . sungguh tak bisa dibayangkan. Saya merasa seperti dan mimpi. Dan inilah mimpi saya.
Sumber Gambar : Website Traveloka
20 komentar untuk "#Jadi Bisa Menjemput Jodoh dengan Traveloka"
Yes I do agree, kalau ada yang namanya convenience store, Traveloka itu convenience travel apps xD
Yup, bener banget mbak.Traveloka gituu😉
Saya seringnya pakai website sih kalau buka traveloka :D
TFS infonya :)
Ia, sy jg kadang lewat websitenya kadang lewat gadget
The power of technology, jadi bisa tetap keep komunikadi walau jarak jauh memisahkan.
Aku juga kemana2 pakenya traveloka, soalnya gampang mesennya walaulun mepet terbang
Kak kok fotonya ditutupi siiii?? hihihi
well, keren traveloka.
Kalo udah ada easy reschedule Traveloka kayaknya gak perlu nelpon lagi ya, lebih mudah dan praktis :)
Cheers,
Dee - heydeerahma.com
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.