(Minus) Tiga H
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Deg. Semakin dekat dan saya masih menunggu di sini. Masih tanpa persiapan pun masih tanpa bekal tuk menyambutnya. Yah, tidak ada memang yang perlu saya persiapkan? Hari H tanpa perayaan, tanpa kejutan, tanpa kue, tanpa lilin, tanpa hadiah adalah hal yang sudah biasa saya terima. Dan biasa yang paling banyak saya terima sekedar ucapan dan doa dalam kata. Tidak lebih. Toh saya juga tidak menuntut sesiapapun ikut menspesialkan hari H saya.
Oh ya, tentang Hari H? Ada apa dengan hari H? Jika ada yang sempat membaca catatan ini, kalian pasti akan menebak hari H yang saya maksud adalah hari kelahiran. Yah, mungkin saja begitu atau mungkin malah sebaliknya. Mungkin saja hari yang saya nanti-nantikan kedatangannya adalah hari terakhir saya di dunia. Mungkin. Jika ia, apakah saya masih akan mendapatkan ucapan? apakah ada yang bersedia membawakan saya kue yang diatasnya tersemat angka 22?
Jujur, seumur hidup saya belum pernah meniup lilin dan memotong kue diiringi lagu "selamat" yang dinyanyikan oleh orang-orang terdekat saya? Kasihan banget yah:') kayak gitu saja belum pernah ngerasain. Bagaimana bila benar-benar terjadi? Oh tentu saya akan merasa seperti di negeri dongeng. Saya juga tidak pernah menerima kado bertumpuk-tumpuk? Apakah akan ada pula yang memberikan kado di hari H saya yang tinggal tiga hari lagi?
Jika ia, apalah artinya sebuah perayaan hari H bila detik itu juga waktuku berhenti berdetak dan saya akan menutup mata selama-lamanya. Maaf, saya tidak bermaksud membayangkan hari H itu adalah hari kematianku. Saya sekedar ingin merefleksikan diri. Tadinya sih saya mau ungkit masa lalu, hal-hal apa saja yang sudah saya lakukan selama hampir setahun ini? Namun, saya kemudian teringat bahwa saya sudah sering membawa-bawa nama masa lalu padahal saya masih punya masa depan. Persoalannya saya tidak tahu menahu berapa lama Tuhan memberikan saya jatah hidup agar masa depan saya setahun, dua tahun, lima tahun atau sepuluh tahun yang belum tersingkap hari ini tetap dapat saya lihat dan rasakan. Satu hal yang saya tahu pasti, suatu hari saya akan tiada. Dan masalahnya lagi, suatu hari itu tidak menentu. Tidak musti menunggu kulit saya mengeriput, rambut beruban dan jalan membongkok. Tidak harus juga sampai menunggu umur saya mencapai seabad atau setengah abad lebih. Mungkin besok, mungkin lusa atau mungkin mines tiga H dari sekarang. Wallahu a'lam bisshawab.
Eniwei, saya sebenarnya (masih) takut jika berbicara tentang kematian. Mengingat bekal yang saya punya sampai menginjak kepala dua ini belum cukup-cukup. Ibarat air yang hendak dimasukkan dalam gelas, masih setetes atau malah masih kosong. Duh, jangan sampai. Saya tidak ingin kisah hidup saya berakhir seperti di cerita-cerita fiksi, not happy ending but bad ending or sad ending.
Nah pertanyaannya, takut ataupun tidak, siap tidak siap, kematian adalah sesuatu yang mutlak. Jadi kenapa saya harus berpura-pura acuh bila saya sadari ia adalah refleksi paling baik tuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan? Bukankah ketika mengingat mati kita akan semakin dekat dengan Tuhan. Semakin takut semakin takut pula diri berbuat hal-hal yang Tuhan tidak ridho.
Semoga catatan ini bukan firasat. Semoga Allah masih berkenan membiarkan saya hidup lebih lama lagi, memberi kesempatan agar saya bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah serta memperbaiki akhlak saya yang belum sepenuhnya kharimah. Semoga kesempatan itu masih ada. Skripsi saya belum rampung, saya belum mengenakan toga, apalagi menyempurnakan separuh dien. Mimpi-mimpi saya masih banyak yang belum terwujud. Hmm... Agenda-agenda saya dengan seseorang juga masih mengantri.
Tuhan yang Maha Baik, sebelum Kau memanggilku, ijinkan saya memeluk mimpi-mimpiku dulu. Saya mohon.
Sekian catatan kali ini, di catatan selanjutnya saya akan berbicara tentang mimpi. Iya, mimpi seorang gadis pemimpi^^
Samata, 150614
Dalam keheningan di tengah bising
posted from Bloggeroid
1 komentar untuk "(Minus) Tiga H"
Wah pantesan ka Zhie udah jarang promo ternyata lagi sibuk sama skripsi nih :D
Sama kak aku juga kalo ulang tahun tidak pernah ada ucapan ataupun kado. Tetapi ketika kita dilahirkan hingga dibesarkan sampai sekarang pun itu udah kado yang paling indah banget :)
Semoga ulang tahun ditahun ini ada kado special ya kak, ataupun kejutan gitu :) Amin
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.