Ditilang dapat Hadiah SIM
Aku ingat, pagi nan cerah di hari itu tiba-tiba nampak suram
dalam pandanganku, kala seorang bapak berseragam coklat menghentikan laju yamaha
buntutku tepat di depan sekolahku waktu masih berseragam putih merah.
Seketika pula keringatku bercucuran, didera jantung bergemuruh.
“Aya, bagaimana nih?" kalimat tanya tertuju pada adikku dengan ekspresi begitu panik. Saking paniknya aku serasa ingin
menghilang saja ditelan bumi daripada harus berhadapan dengan bapak berseragam
cokelat itu.
Tak ada jawaban, Aya dengan santai turun dari motor dan
membiarkan si bapak berseragam cokelat menghampiriku.
"Permisi dek, kenapa boncengannya tidak pakai helm?"
“Hmm. a.. aanu paakk“ kataku terbata-bata. Mendadak aku
gugup, ucapanku terputus.
Oh My God, help me jeritku dalam hati sambil memandang Aya yang pura-pura pasang tampang lugu banget, seolah gak mengerti kakaknya lagi
ditimpukin batu besar.
Badanku serasa mau runtuh, gimana nggak? Itu kali pertama
aku didatangi pak polisi dan ditanya sesuatu yang aku tahu menjurusnya bakal
kemana, parahnya karena aku sama sekali buta menghadapi pak polisi juga nggak
punya jawaban untuk pertanyaan berikutnya membuat mataku hampir saja berair. Hampir lho. Jujur saja
dari dulu aku takut dan benci sama polisi. Entah tanpa alasan pasti, aku
melihat polisi ibarat monster ketimbang
superhero, makanya aku anti ketemu sama pak polisi.
“Mana SIM dan STNKnya dek, silakan ditunjukkan”
Gleg. Sudah kuduga, keringatku makin mengucur deras, berdiri
di hadapan pak polisi ampuh memberi efek panas dingin. Kepanikanku semakin bertambah.
Jadinya untuk berucap kata “tidak ada” aja berat banget. Bisanya geleng-geleng
kepala doang disertai wajah memelas. Pak polisi mana ngerti. Ia
menulis sesuatu pada secarik kertas lalu memberikannya padaku.
“Ini dek, bayar langsung di bank” ujarnya setelah berhasil
meraih kunci yamaha buntutku lalu pergi begitu saja meninggalkan aku dan Aya
yang kebingungan mau naik apa ke sekolah. Terpaksa kami berdua naik ojek.
Hari itu di penghujung Juli tahun 2009, baru sebulan lebih setelah miladku yang ke 17.
Terhitung sejak aku tahu naik motor dua tahun silam semasa duduk dibangku
kelas 3 SMP hingga detik sebelum kejadian itu berlangsung, aku selalu lolos dari
pengamatan polisi, naik motor kesana kemari tanpa menggenggam SIM, dengan strategi
menghindar setiap kali bertemu Polantas. Aneh, bukan suatu kebetulan, mungkin takdir, aku dapat hadiah
surat tilang pertama kalinya di “sweet seventeenth”. Pertanda apakah ini? Bad
or Good?
Nah, jawabannya aku temukan setelah pulang sekolah, papa
menjemputku. Awalnya aku mengira beliau cuma menemaniku ke bank untuk menebus
tagihan tilang motor, ternyata oh ternyata beliau datang lengkap dengan map
entah berisi apa. Setelah dari bank kami singgah di kantor polisi (Polres). Kata
papa aku mau dibuatin SIM. So supprise.
Mengenai kronologis pembuatan SIMnya, aku agak lupa yang
jelas berkas-berkasnya semua papaku yang urus, bahkan aku dapet SIM tanpa ikut tes. Iya, gak dites berhubung
papa punya kenalan polisi namun tetap beliau musti merogoh dua ratus ribu untuk biaya SIMku. Ketika itu aku cuma datang, duduk, difoto, sidik jari, tanda tangan,
menunggu. Syalala.. keluarlah SIM C atas namaku. Happy banget, di usia 17 tahun aku terima hadiah SIM pertamaku dari papa tercinta.
Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway KINZIHANA'S GA
19 komentar untuk "Ditilang dapat Hadiah SIM"
btw aku baru aja 17tahun, daaan SIMku masih diurus nih hihihi #eaaa #gaknanyawoy
beberapa bulan yg lalu aku juga ditilang, gara-gara melanggar lampu merah, aku ngelamun jadinya lampu merahnya langsung aku terobos daaaaaan langsung deh distoppin sama polisinya. ditanyain macam-macam sama kayak kakak itu, trus juga dibacain pasal-pasal plus dendanya, bawel banget sih tu polisi -_- oh ya, pas distoppin itu aku juga gugup banget, keringat mengucur dimana-mana. hahaha pertama kalinya berdapan dengan polisi. dan akhirnya dia nawarin, ini mau dibayar dendanya atau dibawa kesidang? jleb. sidang? gak....aku gak bakalan mau berurusan kyk gituan yang pasti bakalan repot banget. untungnya temenku bawa uang 100rb, hufft awalnya itu polisi gak mau nerima, akhirnya nrima juga. haaalaaah!! bilang aje lu pingin dapat uang kan polisiii? haha itu ceritaku. #loh? kok malah jadi curcol? wekekek. maaf ya kakakkk :))
ohya salah kenal kak :) blognya cantik kayak yang punya ^^
pengalamannya sama tuhhh aku malas banget berurusan sama polisi.. jengkelin..
hehe makasih pujiannya adek cantik,, salam kenal juga.
pas ditilang pengen ngomong ke polisinya "bapak punya anak smp? dia kesekolah naik motor kan?!"
kalo di surabaya kadang ditilang dapet helm. case-nya sama, gara-gara ga pake helm, kalo ga gitu helmnya ga SNI
pengalaman yg harus jadi pelajaran, biar g ketilang :)
tapi enak dah dapet SIM tu ^^
Mungkin bapak kamu mikirnya daripada ntar kena tilang lagi, bayar lagi, mending uangnya dibikinin sim aja .. Iya gitu sih, mungkin.
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.